Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Hal Menarik dalam Masyarakat Kesukuan, Ini yang Wajib Kamu Ketahui

30 Juli 2021   09:49 Diperbarui: 30 Juli 2021   10:47 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan gambar: Potret masyarakat kesukuan - arsip Desa Tapang Semadak, Dusun Tapang Sambas - Tapang Kemayau, Kec. Sekadau Hilir (Dokumentasi By: Mikael dan Dedy).

Bagi masyarakat Dayak, pengertian tentang masyarakat kesukuan tidak lepas dari pengertian mereka tentang persekutuan religiusnya. Masyarakat kesukuan senantiasa di-samaarti-kan dengan masyarakat religius.

Pengertian tentang 'keselamatan', 'perdamaian' bagi masyarakat Dayak tidak ada bedanya dengan menjalani suatu kehidupan yang sesuai dengan tata kosmos yang telah diatur dan diwariskan sejak awal-mula kejadian dunia dan manusia yang dinyatakan dalam adat dan tradisi, sebagaimana dikutip dalam F. Ukur (1971).

Dalam pola pikir seperti ini, maka nenek moyang mempunyai kedudukan atau peran istimewa dan menentukan. Mereka dipandang dan ditaati tidak hanya sebagai pembantu atau pembina suku, tetapi juga sebagai golongan yang telah megatur tata keselamatan alam seluruhnya.

Sebagaimana ditulis Paulus (2008), bahwa masyarakat kesukuan merupakan kekayaan essensial yang tidak hanya manusia individu sendiri-sendiri, tetapi pula sebagai kelompok sosial, bangsa dalam peranannya memberi nilai-nilai.

Sementara itu, menurut Koentjaraningrat (1986) masyarakat kesukuan merupakan suatu sistem yang sering kali bersifat amat ketat, yang memang mempengaruhi suatu lapangan kehidupan yang sangat luas, sehingga menyangkut banyak sektor kehidupan masyarakat. Meneliti sistem kekeluargaan/kekerabatan dalam suatu masyarakat serupa itu dengan memberi pengertian mengenai banyak kelompok dan pranata sosial lain.

Karena itu pusat persekutuan yang sangat penting di dalam masyarakat kesukuan ini adalah keluarga/kerabat. Keluarga merupakan suku di dalam suku, suatu mikrokosmos di dalam mikrokosmos.

Keterangan gambar 1: Seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab penuh atas istri dan anak-anaknya (Dokumentasi By: Raffaele Algenii).
Keterangan gambar 1: Seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab penuh atas istri dan anak-anaknya (Dokumentasi By: Raffaele Algenii).

Setiap keluarga mempunyai tanggung jawab dan kedudukan yang sama, seperti halnya setiap individu dan keseluruhan masyarakat mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan keserasian kosmos.

Tugas dan tanggung jawab itu meliputi seluruh aspek kehidupan bersama, secara sosial, ekonomis dan religius. Maka di dalam keluarga setiap anggota baik pria mau pun wanita mempunyai bagian tugas dan tanggung jawab.

Dalam struktur menyeluruh masyarakat suku Dayak tidak diperoleh satu kesatuan yang homogen, melainkan ada kelas-kelasnya. Masing-masing mempunyai sejarah dan mitosnya yang mendasari pola pemikiran mereka.

Pada zaman pra pengaruh kebudayaan Barat, di kalangan suku-suku Dayak "masih sering" terjadi pertempuran dan perkelahian antar suku. Rasa keterikatan antara golongan suku atau rasa kekerabatan sebagai satu rumpun suku, baru mulai berkembang dengan amat pelan berkat pengaruh kekristenan di kalangan mereka.

Ada pun 4 hal menarik dalam masyarakat kesukuan yang wajib diketahui ialah:

Sistem kemasyarakatan

Dalam keseharian masyarakat kesukuan, sistem kemasyarakatan diatur oleh tata tertib sosial yang dipelajari secara lisan. Peraturan atau tata tertib yang berlaku sifatnya lisan (tidak tertulis) tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mutlak bagi semua orang. Peraturan dan tata tertib berfungsi sebagai alat kontrol sosial dalam hubungan antar masyarakat.

Keterangan gambar 2: Potret masyarakat kesukuan modern. Pengukuhan Temenggung Adat Desa Tapang Semadak (sumber gambar: pontianak.tribunnews.com)
Keterangan gambar 2: Potret masyarakat kesukuan modern. Pengukuhan Temenggung Adat Desa Tapang Semadak (sumber gambar: pontianak.tribunnews.com)

Dalam sistem masyarakat kesukuan, struktur kesukuan dikepalai oleh seorang kepala suku/temenggung adat (ketua adat), dibantu oleh wakil kepala adat, kepala kematian dan penggerak dan pembantu kepala adat. Lembaga adat inilah yang berfungsi mengurus masalah kehidupan masyarakat, baik yang menyangkut segi seremonial mau pun segi yuridis etis.

Pandangan tentang hidup

Hidup bagi masyarakat Dayak adalah hidup dalam tugas dan tanggung jawab untuk melanjutkan kehidupan suci yang dari semula dianugerahkan oleh Ilah Tertinggi mereka. Jadi kehidupan itu sesuatu yang suci, anugerah dari Ilah Tertinggi.

Menerima anugerah kehidupan suci berarti juga menerima tugas untuk melanjutkan, menjaga dan memelihara kehidupan suci itu dengan tanggung jawab.

Baca juga: Konsep Tentang Hakekat Hidup Manusia Menurut Pandangan Suku Dayak

Keterangan gambar 3: Potret maskarakat kesukuan zaman dulu. Hidup dalam harmonisasi dengan alam. Beuma/berladang adalah cara orang Dayak menjaga alam agar tidak direbut oleh oknum-oknum tertentu (Dokumentasi By: Raffaele Algenii).
Keterangan gambar 3: Potret maskarakat kesukuan zaman dulu. Hidup dalam harmonisasi dengan alam. Beuma/berladang adalah cara orang Dayak menjaga alam agar tidak direbut oleh oknum-oknum tertentu (Dokumentasi By: Raffaele Algenii).

Hidup yang demikian tidak boleh dilihat sebagai suatu hidup yang mekanis-otomatis, melainkan senantiasa mereka lihat sebagai 'orde' pemberian keilahian itu sendiri.

Memelihara kehidupan yang suci itu bagi mereka sama halnya dengan memelihara tata tertib alam semesta, supaya berjalan secara serasi dan seimbang. Tata keserasian dan tata keseimbangan kosmos itu disebut adat.

Pandangan tentang manusia

Untuk memahami pandangan suku Dayak tentang manusia hanya mungkin dengan melihatnya dalam kerangka mitologi mereka. Berdasarkan mitos kejadian dunia dan manusia tampak bahwa hubungan antara keilahian dan manusia erat sekali.

Dalam konsep mitologi itu tampak bahwa kaum pria secara kosmis dan totemistis digolongkan kepada keilahian yang mendiami alam atas, serta di pihak yang membentuk kehidupan. Sedangkan kaum wanita digolongkan pada pihak yang mewakili alam bawah.

Khusus mengenai wanita ini ada beberapa hal yang perlu diketahui:

Keterangan gambar 4: Kedudukan wanita dalam masyarakat kesukuan adalah sama dan sederajat. Wanita sangat dihargai dan dihormati (Dokumentasi By: Raffaele Algenii).
Keterangan gambar 4: Kedudukan wanita dalam masyarakat kesukuan adalah sama dan sederajat. Wanita sangat dihargai dan dihormati (Dokumentasi By: Raffaele Algenii).

Pertama, dalam keadaan tertentu wanita dianggap "lemah", dalam arti ini mengalami daya rohaninya tidak cukup kuat untuk menghadapi gangguan dari luar dirinya. Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap manusia mempunyai semacam daya rohaniah yang dalam keadaan normal cukup kuat untuk bertahan dan melanjutkan hidup.

Daya rohaniah tersebut tidak sama pada setiap orang. Namun setiap orang dapat menambahkannya dengan berbagai macam tidakan ritual.

Kedua, kedudukan kaum wanita dalam masyarakat boleh dikatakan sama dan sederajat dengan kaum pria. Mereka ikut pula menentukan berbagai hal yang menyangkut kehidupan sosial dan religius.

Menurut pandangan masyarakat Dayak, manusia yang dinamakan "manusia baik" ialah manusia yang mentaati seluruh hukum adat serta mematuhi hukum pali (tabu). Sedangkan yang dinamakan "manusia sempurna" ialah manusia yang menjuruskan seluruh kehidupan serta tingkah lakunya untuk mematuhi, memenuhi serta melaksanakan tata ilahi dan berusaha melakukan tugas dan fungsinya di dalam tata kosmos.

"Manusia sempurna", "manusia baik", menyadari dan mengetahui kedudukan dan fungsinya dalam memelihara keserasian dan keseimbangan alam semesta, maka ia tidak akan melakukan pelanggaran adat. Ia akan mampu pula mengutarakan pendapatnya dengan kata-kata yang telah dipertimbangkan dengan matang.

Semangat gotong royong

Hubungan sosial masyarakat dalam kesatuan hidup merupakan perkembangan yang menunjukkan terjalinnya suatu pergaulan hidup yang saling membantu satu sama lain, serta ingin meneruskan hidup bersama dalam suatu masyarakat.

Keterangan gambar 5: menugal/menanam padi adalah salah satu bentuk gotong royong masyarakat kesukuan yang masih tetap lestari hingga saat ini (Dokumentasi By: Raffaele Algenii)
Keterangan gambar 5: menugal/menanam padi adalah salah satu bentuk gotong royong masyarakat kesukuan yang masih tetap lestari hingga saat ini (Dokumentasi By: Raffaele Algenii)

Kerja sama yang baik antara sesama adalah ciri khas orang Dayak dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat dilihat di antara mereka adanya semangat gotong royong dalam semua aspek kehidupan.

Semangat gotong royong sangat jelas ditunjukan lewat kerja sama dalam membuka ladang, menjalankan proses-proses perladangan, membangun rumah atau tempat tinggal dan transfer budaya dilakukan dengan cara lisan. Hal itu tampak dalam kehidupan di rumah panjang atau rumah betang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun