Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Sudut Kota Malang

13 Februari 2021   08:08 Diperbarui: 13 Februari 2021   08:13 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ombonejagad.com

 

Ning njeroning dunga, kula sedaya diparingi rezeki Kanjeng Gusti masio mung sithik - Dengan berdoa, kita akan diberi rejeki oleh Tuhan walaupun hanya sedikit.

Setelah mengelilingi beberapa tempat di sudut Kota Malang akhirnya saya menemukan seorang lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai penjual perkakas 'bekas' (tapi masih layak pakai). Perjumpaan ini merupakan sebuah perjumpaan yang singkat namun memberi makna yang dalam bagi kehidupan saya.

Sebut saja Pak Santo, ia mengatakan bahwa:

Dadi wong bakul perkakas tuwa iku angel. Ngenteni sing tuku iku suwi nganti sak jam luwih. Yen teka gawe tu ku yo duwike gawe urip sedinane, iku wae lek untung, taping lek pas sepi sak 'kenthingi' ae gak entuk. - menjadi seorang penjual perkakas 'bekas' tidaklah mudah. Sebab, membutuhkan waktu berjam-jam untuk menunggu pelanggan datang untuk membelinya. Jika beruntung lumayanlah uangnya untuk ongkos hidup, tapi kalau lagi sepi sepeser pun tidak dapat. Tegas lelaki paruh baya itu.

Menunggu merupakan sebuah pekerjaan yang membosankan bagi saya. Tetapi bagi Pak Santo, itu adalah sebuah pekerjaan yang tidak terlalu sulit kalau kita melakukannya dengan senang hati dan terus bersabar dalam mencari rejeki.

Di saat menunggu Pak Santo juga menyempatkan diri berdoa pada waktunya. Katanya:

Ning njeroning dunga, kula sedaya diparingi rezeki Kanjeng Gusti masio mung sithik - Dengan berdoa, kita akan diberi rejeki oleh Tuhan walaupun hanya sedikit.

Ketika mendengar sharing Pak Santo, secara tidak sengaja beliau juga mengajarkan kepada saya bahwa dalam memulai mau pun mengakhiri setiap pekerjaan kita harus selalu mengandalkan Tuhan. Sebab Tuhan adalah sumber segala yang kita butuhkan. Tuhan adalah dasar bagi hidup kita.

Tidak hanya sebatas itu saja, Pak Santo juga mengatakan bahwa untuk memperoleh hasil yang memuaskan membutuhkan sebuah perjuangan dan kerja keras dari kita. Dan kita harus mau menekuni setiap pekerjaan yang kita lakukan.

Perjumpaan singkat yang saya alami itu, sungguh mampu membuka cara pandang baru bagi diri saya bahwa saya harus peka terhadap situasi dan kondisi yang ada di sekitar saya. Sebab banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kasih dari kita agar kehidupan mereka dapat terpenuhi.

Beranikah kita melakukan semua itu? Sebagai seorang muda, seharusnya saya dan Anda mampu dan bisa membantu dan merangkul orang-orang yang memerlukan bantuan dari kita. Terlebih mereka yang berkebutuhan khusus. Kita tidak hanya berdiam diri. Namun kita harus berani untuk bertindak agar teori-teori kebaikan yang telah kita peroleh dalam agama selama ini tidak hanya menjadi batu sandungan dan membuat kita hidup mengambang.

Bukit Bandulan,  13 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun