Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ibu dan Pendidikan Anak

22 Desember 2020   07:46 Diperbarui: 10 Januari 2021   14:14 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri. Kegiatan Belajar Sebelum Masa Pandemi.

Ibu adalah sosok yang sangat dekat dengan anak-anaknya. Gambaran tentang sosok seorang ibu dapat terlihat dalam kesehariannya. Keseharian aktivitas seorang ibu terlihat saat ia mendampingi anak-anak dalam belajar. Ketika melihat sosok ibu yang sangat dekat dengan anaknya, terlintas dibenak saya bahwa ibu adalah pribadi yang sangat mencintai anak-anak dan bertanggung jawab atas anak-anaknya. 

Pada peringatan hari ibu 22 Desember 2020 saya hendak mengulas tentang sosok seorang ibu dan tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak-anak. Jelas bahwa tanggung jawab ini tidak hanya dibebankan kepada ibu saja, tetapi juga sosok ayah yang hadir dan ada untuk anak-anaknya.

Berbicara tentang pendidikan anak tentu tak lepas dari peran serta orangtua (ibu dan ayah). Orangtua menduduki tempat utama dan pertama dalam mendidik anak-anak. Anak-anak dalam menerima pendidikan perlu didukung dan didampingi oleh orangtuanya. Hal ini bertujuan agar anak-anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang semestinya. Gambar di atas merupakan gambar yang saya ambil ketika bertugas di sebuah sekolah. 

Gambar tersebut diambil sebelum masa pandemi. Ketika mengajar di sebuah sekolah atau kelas saya selalu mengawalinya dengan sebuah game singkat dan sederhana. Game tersebut tentunya bukan hanya sekedar game, tapi dibalik game yang sederhana dan singkat itu terkandung pesan moral dan edukatif. Selain itu, game juga dapat mencuri perhatian anak-anak agar tertarik dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas.

Di tengah masa pandemi ini anak-anak tentu tidak dapat belajar normal, tatap muka sebagaimana yang terjadi di ruang kelas. Anak-anak hanya dapat belajar dari rumah dengan fasilitas dan sarana yang disediakan oleh orangtuanya seperti hp, komputer, laptop dan lain-lain. 

Anak-anak dalam pola pembelajaran seperti ini sangat perlu perhatian dan pendampingan orangtua - ibu dan ayah. Orangtua tidak hanya menyerahkan tugas mengajar kepada pihak sekolah atau instansi pendidikan, tapi orangtua juga perlu terlibat di dalamnya. Hal ini menuntut kerjasama antara orangtua anak dan pihak sekolah.

Peran serta orangtua (ibu dan ayah) dalam pendidikan anak bukan hanya menjadi kewajibannya tetapi juga sudah menjadi hak dan tanggung jawabnya. Hak orangtua yang pertama adalah mendidik anak-anak. Hak orangtua tersebut bersifat mutlak dan hakiki karena berkaitan dengan penyaluran hidup manusiawi. Hak tersebut merupakan bagian dari usaha orangtua untuk mengungkapkan cinta kasihnya kepada anak-anak. Usaha mendidik anak-anak menjadi hal yang penting bagi sebuah keluarga sebab orangtua turut berperan aktif untuk mengembangkan ciptaan Tuhan.

Hak untuk mendidik anak-anak menjadi penting sebab tidak bisa digantikan oleh siapa pun atau oleh lembaga apa pun. Keluarga menjadi tempat pertama dan utama bagi anak-anak untuk memperoleh pendidikan baik itu pendidikan moral, agama atau pun pendidikan seksualitas. Orangtua mengemban tugas ini sebagai wujud pelayanan terhadap bangsa, negara dan masyarakat.

Orangtua (ibu-ayah) dan anak-anak memiliki relasi atau hubungan timbal balik dan tak terputuskan. Mereka mempunyai hak dan kewajiban masing-masing yang harus dilaksanakan dan diwujudkan. Orangtua melaksanakan kewajiban demi perkembangan buah cintanya, sedangakan anak-anak menjalankan kewajiban untuk mencintai orangtuanya yang terlebih dahulu mencintai mereka dengan berbagai cara. 

Anak-anak mempunyai kewajiban untuk mengembangkan apa yang sudah diajarkan dan dididik demi cita-cita dan harapan hidup mereka. Dengan demikian mereka pun berpartisipasi bersama orangtuanya dalam menyempurnakan ciptaan Tuhan dan melanjutkan karya-Nya. Hal ini tentu tak terlepas dari kerjasama dari kedua subjek; orangtua dan anak-anak memiliki hubungan yang sangat dalam, saling terkait dan tak terputuskan.

Pada saat pandemi ini anak-anak belajar di rumah. Ketika belajar di rumah anak-anak lepas dari pengawasan guru atau pihak pendidik di sekolah. Karena itu orangtua baik ibu atau ayah yang ada dan hadir bersama anak-anak di rumah sudah selayaknya mendampingi dan mengawasi mereka. 

Apa yang saya terapkan dalam pola pengajaran di kelas tentu dapat diterapkan oleh orangtua anak di rumah masing-masing. Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak merasakan kebosanan dan kelelahan karena seharian belajar dengan menatap komputer. Lagi pula ketika anak-anak bermain bersama orangtua itu menjadi lebih baik karena dapat semakin mempererat relasi yang dalam dan intim antara anak-anak dan orangtuanya.

*-Selamat Hari Ibu-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun