Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tujuan dan Makna Pendidikan: Sebuah Jalan Awal Membentuk Pribadi yang Utuh dan Tangguh

5 Oktober 2020   12:44 Diperbarui: 10 Januari 2021   13:55 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Bpk. Dionesius. Foto: Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas sebelum Masa Pandemi, SMP PGRI 02 Tapang Semadak.

Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu manusia, suatu naluri yang membuat manusia hidup layak dan lebih baik lagi. Seorang filosof Yunani kuno, Aristoteles mengatakan bahwa manusia pada hakekatnya memiliki rasa ingin tahu. Hal itu dapat dimengerti karena manusia merupakan makhluk yang berakal budi. 

Akal budi inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Akal budi merupakan kekhasan bagi manusia. Karena itu manusia sering merasa tidak cukup untuk mengetahui sesuatu. 

Terdorong rasa ingin tahu yang besar maka manusia sering mengupayakan untuk belajar dari orang lain atau mengusahakannya secara pribadi. Karena itu pendidikan merupakan suatu bagian penting dalam pembinaan dan pengembangan diri seorang manusia untuk menjadi pribadi yang utuh dan tangguh. Dalam pembentukan diri secara integral, pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi seorang manusia.

Tak dapat disangkal bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi mentalitas masyarakat. Hal ini tampak dalam diri anak-anak, generasi muda atau generasi milenial. 

Maka pendidikan memainkan peran yang sangat penting khususnya pendidikan karakter. Meskipun secara natura manusia memiliki potensi di dalam dirinya untuk bertumbuh dan berkembang mengatasi keterbatasan dirinya dan keterbatasan budayanya. Melalui pendidikan anak-anak dapat mengetahui lebih banyak dari apa yang diketahuinya. 

Semakin mereka berusaha untuk mencari tahu semakin banyak pula merasakan kekurangan. Dengan proses mencari tahu seorang anak semakin terbentuk untuk menjadi manusia yang berkualitas, khususnya dalam hal-hal yang positif. Mereka dapat bertumbuh menjadi manusia yang sungguh-sungguh kuat dan berkualitas baik bagi keluarga maupun masyarakat luas.

Namun harus diakui bahwa untuk menjadi manusia yang berkualitas taklah mudah sebab bukan sesuatu yang instan. Semuanya perlu proses dan waktu yang cukup panjang. Karena itu sangat penting pendidikan dalam keluarga sebab bagian besar kehidupan anak-anak berlangsung dalam keluarga, sejak lahir, masa kecil, masa remaja bahkan ada yang sampai dewasa. 

Dalam hal ini peran orang tua sangat penting dalam proses mendidik anak-anak dalam sebuah keluarga. Dalam keluarga terjadi proses di mana anak-anak menyerap nilai-nilai yang ada dalam keluarga. 

Selain itu, keluarga sebagai suatu persekutuan kasih dan solidaritas yang secara istimewa pantas mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai kultural, sosial, rohani, etnis dan religius. 

Semuanya itu menjadi hakiki untuk perkembangan dan kesejahteraan pada anggotanya dan seluruh masyarakat. Maka keluarga perlu menciptakan pendidikan yang benar-benar efektif dan efisien terutama dalam bidang iman dan moral.

Pendidikan dapat membuat hidup seorang menjadi lebih hidup, artinya orang dapat bertumbuh dan berkembang sebagai seorang manusia yang bermartabat dan berbudi luhur. Pendidikan yang dimaksud bukan saja hal-hal yang teoritis tetapi terutama hal-hal yang praktis. 

Dengan pendidikan yang demikian selain mengembangkan aspek intelektual juga membentuk mentalitas hidup manusia. Orang dapat bertumbuh dan berkembang dalam paradigma berpikir, berbicara dan berbuat secara seimbang. 

Maka manusia menjadi lebih manusiawai dan berkembang menjadi manusia seutuhnya. Semakin menjadi manusiawi berarti ia juga semakin menjadi makhluk yang mampu berelasi secara sehat dengan lingkungan di luar dirinya tanpa kehilangan otonomi dan kebebasannya sehingga ia menjadi manusia yang bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun