Kala itu Indonesia yang menjadi tuan rumah finish pada urutan kedua bersaing dengan Jepang sebagai satu-satunya negara raksasa olahraga asia saat itu.
Namun sayangnya itu terjadi 56 tahun yang lalu ketika hanya terdapat 17 negara yang menjadi perserta dan 15 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Dengan melirik kembali pada catatan prestasi kontingen Indonesia sebelumnya, jelas Indonesia masih perlu banyak pembenahan pada bidang olahraga.
Temuan fakta tersebut membuat pemerintah pun tidak memasang target yang muluk di Asian Games kali ini.
Indonesia yang kembali menjadi tuan rumah dengan kota Jakarta dan Palembang sebagai kota penyelenggaranya hanya menargetkan untuk dapat kembali pada urutan 10 besar dengan setidaknya memperoleh 14-18 medali emas.Â
Sayangnya target pemerintah yang menurut MENPORA, Imam Nahrawi telah melalui perhitungan yang matang dan realistis harus ditanggapi dengan sinis dan pesimis.
Ironisnya tanggapan itu dilakukan oleh seorang mantan MENPORA periode pemerintahan sebelumnya, Roy Suryo.
Melalui kicauan pada Twitter Roy Suryo yang menanggapi sinis target pemerintah pada ASIAN games kali ini, menurutnya pemerintah boleh saja optimis namun harus tetap realistis.Â
Target pemerintah untuk membuat kontingen Indonesia finish pada urutan 10 besar dengan memperoleh setidaknya 16 medali emas dipandang olehnya sebagai sesuatu yang tidak realistis dan mengada-ngada.
Tentunya, hal ini bukanlah ujaran yang membangun, mengingat Roy Suryo adalah Menteri yang pernah mengurusi permasalahan yang serupa, yang seharusnya mendukung sepenuhnya atlet-atlet yang berjuang dan menemani para atlet jikalau perjuangan mereka belum membuahkan hasil.Â
Beberapa cabang olahraga andalan Indonesia