Mohon tunggu...
Diski Chandra
Diski Chandra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Prof. DR.HAMKA

Author

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Marxisme dalam Insfrastruktur Kapitalisme Kritik Terhadap Dampak Sosial dan Lingkungan Studi Kasus Jalan Tol Trans - Jawa

7 Juli 2024   11:19 Diperbarui: 7 Juli 2024   11:34 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekerja migran juga menjadi kelompok yang rentan terhadap dampak sosial negatif. Mereka sering kali datang dari daerah lain untuk bekerja pada proyek konstruksi seperti jalan tol ini, tanpa jaminan perlindungan sosial atau keamanan kerja yang memadai. Kondisi kerja yang keras dan upah yang rendah dapat menyebabkan eksploitasi buruh dan kondisi hidup yang tidak layak bagi pekerja migran, yang sering kali terpisah dari keluarga mereka untuk waktu yang lama. Dampak lingkungan dari pembangunan jalan tol juga merupakan perhatian utama.

Misalnya, pembukaan lahan baru untuk jalan tol dapat mengakibatkan deforestasi atau penggundulan hutan, yang mengancam keanekaragaman hayati dan habitat satwa liar di sekitarnya. Selain itu, pembangunan jalan tol dapat memicu peningkatan polusi udara dan air akibat dari lalu lintas kendaraan yang meningkat, serta perubahan ekosistem yang berdampak jangka panjang terhadap lingkungan lokal. 

Kondisi hidup masyarakat sekitar setelah pembangunan jalan tol juga perlu dievaluasi secara kritis. Meskipun pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dapat meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, dampaknya terhadap masyarakat lokal sering kali kompleks. 

Misalnya, sementara beberapa masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari peningkatan aksesibilitas, yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi lokal, yang lain mungkin mengalami peningkatan biaya hidup atau kesulitan dalam mengakses sumber daya alam yang mereka butuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Kritik terhadap dampak sosial dan lingkungan dari pembangunan jalan tol seperti Trans-Jawa di Indonesia sangat relevan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu dampak sosial yang signifikan adalah terkait dengan komunitas lokal yang terkena dampak langsung dari proyek ini. 

Proses pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tol sering kali melibatkan pengusiran paksa atau pemaksaan untuk menjual tanah mereka dengan harga yang mungkin tidak adil. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketegangan sosial di antara penduduk setempat, terutama jika mereka kehilangan sumber mata pencaharian atau tempat tinggal yang sudah mereka miliki secara turun-temurun. 

Pekerja migran juga menjadi kelompok yang rentan terhadap dampak sosial negatif. Mereka sering kali datang dari daerah lain untuk bekerja pada proyek konstruksi seperti jalan tol ini, tanpa jaminan perlindungan sosial atau keamanan kerja yang memadai. Kondisi kerja yang keras dan upah yang rendah dapat menyebabkan eksploitasi buruh dan kondisi hidup yang tidak layak bagi pekerja migran, yang sering kali terpisah dari keluarga mereka untuk waktu yang lama. 

Dampak lingkungan dari pembangunan jalan tol juga merupakan perhatian utama. Misalnya, pembukaan lahan baru untuk jalan tol dapat mengakibatkan deforestasi atau penggundulan hutan, yang mengancam keanekaragaman hayati dan habitat satwa liar di sekitarnya. 

Selain itu, pembangunan jalan tol dapat memicu peningkatan polusi udara dan air akibat dari lalu lintas kendaraan yang meningkat, serta perubahan ekosistem yang berdampak jangka panjang terhadap lingkungan lokal. Kondisi hidup masyarakat sekitar setelah pembangunan jalan tol juga perlu dievaluasi secara kritis. 

Meskipun pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dapat meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, dampaknya terhadap masyarakat lokal sering kali kompleks. Misalnya, sementara beberapa masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari peningkatan aksesibilitas, yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi lokal, yang lain mungkin mengalami peningkatan biaya hidup atau kesulitan dalam mengakses sumber daya alam yang mereka butuhkan untuk kehidupan sehari-hari.

 Pentingnya evaluasi ini adalah untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tol tidak hanya memberikan manfaat ekonomi jangka pendek bagi sebagian kecil populasi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial secara lebih luas. Ini melibatkan perlindungan hak asasi manusia dari komunitas lokal, termasuk hak mereka atas tanah dan penghidupan yang berkelanjutan. 

Selain itu, perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur besar, dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem lokal dan global. Dalam konteks jalan tol Trans-Jawa, penting bagi pemerintah dan pengembang proyek untuk melakukan dialog terbuka dengan masyarakat lokal dan kelompok masyarakat lainnya yang terpengaruh, untuk memahami kebutuhan mereka dan meminimalkan dampak negatif sebanyak mungkin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun