Mohon tunggu...
Dani Iskandar
Dani Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negeri para Pemalas

21 Desember 2019   08:24 Diperbarui: 21 Desember 2019   08:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pahlawan-pahlawan kita Super tangguh dan dihormati. Sudirman, Soekarno, Hatta, Bung Tomo penuh ide, siasat, kerja keras dan semangat. Lah ini, baru putus cinta, mewek, gak makan gak mandi sebulan. Dicerai suami kawin lagi, pekerjaan kantor berantakan, anak gak terurus.

Jualan maunya disiapin, diisi barangnya, dikenal konsumen, didatangkan pembelinya. Kalau pembeli sepi, langsung nyalahin Tuhan gak adil, pesaing kuat, kurang modal dan segudang alasan pemalas tumpah ruah. Lalu kalau semua karakter bangsa ini malas dari Sabang sampai Merauke, kita mau kemana? Bangsa ini akan kemana ke depannya?

Sungguh kita manusia-manusia yang sangat beruntung, bagi yang paham dan bersyukur. Lihat bagaimana bangsa eropa yang mengalami 4 musim dibandingkan kita yang hanya diterpa hujan dan kemarau. Mereka, bangsa-bangsa Viking, Roma, Penjajah Spanyol, Belanda hanya untuk mencari penghangat badan, rempah untuk bertahan hidup harus bertahan mengeksplorasi bumi.

Lihatlah video-video ekstrim mereka, kita bisa menikmati bagaimana kehidupan paus, pergerakan ular, singa, perkembangan bunga, tanaman di hutan. Mereka eksplorasi langit, laut, hutan sampai ke dasar bumi. Giat, Gigih, Tangguh, Tidak Malas, Semangat.

Jadi gak usah heran dan malas, ketika orang asing, suku dari daerah tertentu bisa berusaha, bekerja, berkembang di tempat Anda. Gak bisa Anda rasis. Membantai, memusnahkan mereka. Ketika lahan Anda tidur, lalu ada orang lain bisa menggarapnya, memberikan hasil lebih, gak bisa Anda marah, cemburu, ambil alih.

Karena di tangan Anda semua bakal hancur. Tak sedikit kasus yang saya lihat, tuan rumah, cemburu, dengki lalu mengambil alih rumah, ruko, ladang, usaha orang lain yang sudah maju di tempatnya, lalu mengusahakan, melanjutkan sendiri, akhirnya bangkrut, ambles. Karena Anda gak paham, Anda pemalas, hanya dengki melihat orang lain sukses di restoran Anda, di warung yang Anda sewakan, di ruko yang Anda kontrakkan. Sementara Anda tak memiliki kemampuan apa pun selain menerima duit, mengadahkan tangan.

Bangkitlah Indonesia. Bangunlah dari tidurmu. Saya tak akan mengutip slogan Kerja, Kerja, Kerja nya Pak Jokowi karena bagi pemalas seperti Anda akan membangkitkan tandukmu saja memdengar nama Jokowi disebut. Saya hanya mengingatkan besok kita akan memasuki Tahun 2020, banyak hal yang bisa kita lakukan, bersihkan got tanpa harus menuntut Pemda, Camat, Lurah, olahragalah, bacalah, bekerjalah, bangun semangat kerja dan disiplin, saya yakin Indonesia jauh lebih baik dari sekarang.

Bravo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun