Jokowi, unik. Itu lah kesan yang saya tangkap dari Presiden yang satu ini. Banyak yang bilang, beliau tidak bisa ditebak. Benar adanya. Pidatonya di acara pelantikan kemarin mengatakan "jangan monoton, itu-itu saja".Â
Memang pas buat dirinya. Kalau tidak mengakui, ya silahkan saja membohongi hati nurani. Anda yang membencinya kalau masih punya "hati" tidak didasari emosi pasti mengakui kalau Jokowi memang Unik.Â
Alhamdulillah, berbahagialah, berbanggalah Anda memiliki Presiden seperti beliau. Dunia saja mengakui, sombong sekali kita jika mengingkarinya. Mungkin dulu bahkan sekarang kalau Anda atau kita semua pernah mengidolakan, memimpikan Obama atau sekarang Erdogan memimpin negara ini, bahkan mungkin pernah bilang, "impor saja lah Bill Clinton jadi Presiden RI", benar kan.Â
Nah, boleh jadi di Afrika sana, mungkin Eropa, Asia, Amerika ada rakyatnya yang berkata seperti kita itu, "aahh.. mending Impor saja Jokowi memimpin disini, kita butuh Presiden seperti Jokowi"..Â
Ah omong kosong, bullshit, pasti anda langsung membantahnya. Tapi it's real, manusia dimana pun di muka bumi ini sama teh, mbak, mas, bapak, ibu.Â
Kita menginginkan kedamaian, kemajuan, kesejahteraan, pemimpin yang adil, tangguh, sopan, melayani dan membanggakan. Coba aja survei ke negara-negara lain, bisa saja apa yang saya katakan ini benar.Â
Coba tengok saat Saddam digulingkan dan juga Khadafi. Berapa banyak anak lahir di berbagai belahan bumi ini diberi nama Saddam dan Khadafi. Pasti lah demikian dengan Jokowi.
Unik dan Tidak Bisa Ditebak
Sebelum diumumkan susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf, beragam pendapat, komentar, analisis berseliweran. Begini begono. Ya sah-sah saja, namanya juga dugaan, pendapat.Â
Tapi begitu rivalnya, Bapak Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Gerindra mendapatkan jatah 2 kursi, semua mingkem, terbelalak. Bahkan mungkin koalisi pun terkejut, kecuali yang sudah tau lebih dulu. Kok 2 bangku? Tapi itu lah Jokowi.Â
Tidak bisa ditebak dan didikte. Namanya juga Presiden, kalau bisa dikendalikan, namanya sopir. Belum lagi kangennya masyarakat dengan sosok Bu Susi "Tenggelamkan".Â