Disini kami diajari untuk men-download template dari setiap jurnal yang ingin disubmit. Istilahnya Gaya Selingkung, bukan Selingkuh atau Telikung ya hehe. Jadi kunci dari diterimanya paper atau tulisan atau KTI kita itu ya harus sesuai dengan template atau ketentuan gaya jurnal mereka. Saya pikir ini adalah sesuatu hal yang wajar ya. Identitas. Sebuah Pride atau Kebanggan tersendiri bagi institusi mereka.
Saya sendiri punya pengalaman menarik dengan urusan gaya-gayaan ini. Sewaktu di Kemenko Perekonomian dulu, saya pernah dimaki-maki oleh Pak Hatta Rajasa, Menko saat itu. Kalo ingat kejadian itu, saya geli-geli sendiri. Bagaimana tidak, di rapat perdana saya dengan para petinggi di Kemenko itu, saya ikut bersama Deputi. Pada saat paparan dari Kedeputian kami, Pak Hatta mendamprat kami. Apa pasal? Bukan konten yang menjadi bahasannya tetapi template, style beliau. Kami awam dengan style beliau. Ternyata slide powerpointnya kudu ada warna putih biru nya dengan font yang mirip dengan Lambang Bendera PAN. OMG haha. Akhirnya kami pun keluar ruangan untuk memperbaikinya. Jadi kalau ada pimpinan BPS baik pusat maupun daerah yang maki-maki saya, ah itu belum seberapa dibanding dimaki oleh seorang Menteri hanya karena warna tampilan presentasi hehe.
Begitu juga dengan kegiatan diklat ini dengan ketentuan pakaian, jadwal yang harus diikuti, asrama yang harus ditiduri hingga apel pagi yang harus diikuti setiap hari yang sebenarnya apa urusannya dengan belajar menulis KTI haha sementara mungkin di instansi lain, di kampus-kampus, dilaksanakan di hotel dengan suasana yang lebih santai. Tapi begitu lah Pusdiklat, kita harus menghormati ketentuan mereka. Itu template mereka. Kembali ke penulisan, begitu Gaya Selingkung yang diinginkan Jurnal kita ikuti, selamat lah kita untuk format yang baku dari mereka.
Akhirnya di hari terakhir kami pun sudah siap dengan tulisan dan format yang diminta lalu bersiap register dan submit di jurnal yang dituju. Tidak ada kendala yang berarti. Teman-teman semua tinggal menunggu apakah jurnalnya diterima atau tidak, bisa diterbitkan atau tidak. Sungguh 4 hari yang luar biasa
Terima kasih Pak Endan dan Ibu Dita
Dari kami, Peserta Batch 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H