Mohon tunggu...
Dani Iskandar
Dani Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Momen Hijrah: Kenakalan 25 Tahun yang Lalu

21 September 2017   09:46 Diperbarui: 21 September 2017   10:13 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada apa nih, pagi-pagi dipanggil guru BP, BP kepanjangannya apa ya haha, pokoknya polisinya sekolah deh, bimbingan gitu. Biasanya yang dipanggil yang bermasalah. Cilaka gue hehe Tapi kok sama Fivi ?

Fivi, siswa berprestasi. Namanya Fivianty Wijaya, saya pernah sebangku dengannya. Dia perenang dengan segudang prestasi. Disaat subuh saya masih berat bangun, dia sudah latihan di kolam. Dia perenang Danau Toba. Kakak-kakaknya keluarga perenang dan polo air. Ntah fivi masih inget saya pernah sebangku dengannya atau saya nya ngaku-ngaku kenal haha

Dalam perjalanan ke ruang BP, darah berdegup kencang, adrenalin memuncak, tangan keringetan. Ada apa ya, kok kita dipanggil ya vi? Gak tau ya. Kalau saya punya dosa bocorin jawaban soal UAS kemarin, lalu kenapa dipanggil bareng Fivi, aah kasusnya beda kali, Fivi kasus surga saya kasus neraka nih. Sialan nih Iwan, dia selamat, saya terjebak belakangan, berkecamuk haha

Sampai di ruang BP,  Bapaknya mempersilahkan masuk. Singkat cerita, saya memanggil kalian untuk ikut lomba Olimpiade Matematika, what the hell, owh owh owh.. Apa pak?? Iya kalian akan dikarantina, dipersiapkan selama 3 bulan untuk olimpiade tersebut. Jiaaahhh... ajegile tukang tipu diikutkan Oimpiade. Iya, karena nilai kalian sangat tinggi, prestasi sangat bagus 9 dan 10, hahaha

wan.. wan... terbayang wajahnya si Iwan..

Tahu diri karena prestasi itu ada bohongnya, saya pun mundur dengan alasan gak siap dan gak mampu. Bapak itu tetap membujuk, tapi saya menolak, 3 bulan karantina dengan rumus, mati aje gue hehe. Akhirnya Fivi saja yang ikut dan pengganti saya pun dicari.

Nakalnya saat SMA

Kisah ini mungkin hanya saya, iwan dan gengnya saja yang tahu. Bahkan, siapa orang yang menjawab semua bocoran soal UAS di kelas 1 tahun 1990 itu pun  tidak ada yang tahu kecuali Iwan. Teman-teman Iwan taunya dapat jawaban, digandain, diperbanyak, tapi siapa yang olah, mereka bodo amat hehe

Emang waktu SMA penuh dengan kisah unik dan menarik yang selalu menggelitik kenangan masa lalu kita. Kok bisa ya seperti itu. Kok saya pernah melakukan itu ya hehe

Cerita ini bukan untuk dicontoh apalagi buat generasi sekarang. Bagi saya masih mengandalkan pemahaman materi daripada selembar ijazah dan Nilai Ujian. Uang bisa membeli Jabatan dan Gelar Profesor tapi tidak untuk Ilmu yang sebenarnya. Ketika Ijazah dan kelulusan itu yang kita kejar, ini lah penyebab utama pemahaman tentang Agama, Moral dan Keilmuan kita sangat dangkal. Di luar negeri seorang yang berumur 20an tahun sudah menjadi Doktor di satu bidang ilmu, mereka fokus dan dalam keilmuannya, sementara kita semua dipelajari, semua diujikan tapi dangkal semua ilmunya, hanya tahu kulit-kulitnya saja, belum lagi kalau belajarnya sambil bolos, cari kisi-kisi, SKS sistem kebut semalam, cari bocoran, sudah lah, dijamin tidak ada yang melekat ilmunya itu hehe

Tapi begitu lah kita dan keturunan kita

Selamat Tahun Baru

1 Muharram 1439H

Selamat Reuni Perak

Angkatan 92 SMANSA

Sukses Selalu buat kita semua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun