Mainan anak-anak tak jadi direbut, kita lindungi anak-anak kita dari keburukan. Bahkan salon yang identik dengan fashion dan mode pun tak berhasil mereka dapatkan artinya Pakaian dan lifestyle kita tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada. Keluarga tersebut hanya mendapatkan makanan sedikit yaitu di tempat hiburan. Ya wajar dong, namanya kehidupan pasti ada sela buat keburukan untuk masuk tetapi hanya di wilayah tertentu seperti hiburan, hal-hal yang memang lazim memang wilayah keburukan.
Semua terpulang kembali ke diri kita, membuka diri untuk memberi celah dan pintu masuk bagi keburukan atau menjadi penebar kebaikan sehingga keburukan akan sulit mendapatkan tempat bahkan ditempat yang sulit dijangkau sekalipun.
Gurauan, Gosip, Rutinitas, HOAX, kehidupan yang itu-itu saja sehingga memberi kesempatan Keburukan untuk masuk hanyalah mindset, pola pikir saja. Bosen nih, masak gini-gini aja, lalu kita mencari cara lain yang memberi kesempatan kepada keburukan untuk masuk. Ingatkah kita bahwa dahulu, ketika TVRI hanya menjadi satu-satunya tontonan, acara flora dan fauna pun menjadi andalan, kehidupan berjalan damai. Kini, ketika pilihan menjadi ramai di depan mata, kita pun sulit membedakan mana yang baik mana yang buruk. Kita sangka baik ternyata diselipin hal buruk. Kita pikir berita benar ternyata fitnah. Kita terpengaruh hal buruk tentang sesuatu ternyata taktik dagang untuk menjatuhkan produk lawan. Filter itu kini yang sangat kita butuhkan, sehingga kita tidak terjerumus dalam keburukan.
Yuk menjadi Penebar Kebaikan. Sebarkan ODOT, One Day One Truth, untuk kehidupan yang lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H