Apasih yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?
Keterampilan bertanya merupakan salah satu keterampilan penting yang wajib dimiliki oleh seorang konselor. Keterampilan bertanya adalah suatu kemampuan yang dimiliki konselor atau pembimbing untuk mengajukan pertanyaan - pertanyaan pada sesi konseling. Seorang konselor dikataka berhasil jika bisa mengarahkan percakapan untuk menggali informasi yang mendalam dari konseli, mampu mengidentifikasi suatu masalah yang sedang dihadapi, serta bisa mambantu konseli dalam proses mencapai pemahaman diri yang lebih baik dalam situasi yang sedang mereka hadapi. Dalam bimbingan dan konseling, pertanyaan bukan hanya alat untuk mendapatkan informasi tetapi juga sarana untuk membangun hubungan yang mendukung dan penuh empati antara konselor dan konseli. Oleh karena itu, konselor harus bisa memahami dan menguasai keterampilan bertanya karena menjadi kunci penting dalam keberhasilan proses konseling.
Beberapa poin penting mengenai pentingnya memiliki keterampilan bertanya bagi konselor :
1. Mengarahkan Konseli
Didalam proses konseling, keterampilan bertanya bisa memungkinkan konselor untuk mengarahkan konseli agar berpartisipasi secara penuh ketika proses konseling. Dengan adanya keterampilan ini, konselor dapat mengajak konseli untuk melakukan sesuatu atau mengarahkan mereka untuk melakukan tindakan tertentu. kemampuan konselor mengarahkan konseli juga menjadi poin penting dalam teknik konseling.
2. Mendorong Refleksi
Pertanyaan yang dikemukakan oleh konselor dapat membantu konseli untuk memikirkan dan menanggapi pemikiran mereka sendiri. Konselor dapat menggunakan keterampilan bertanya untuk mengulas atau menafsirkan pemikiran, perasaan, dan pengalaman konseli secara objektif, ilmiah, dan berdasarkan teori.
3.Membuka ruang untuk ekspresi
Pertanyaan yang disampaikan oleh konselor dapat membantu konseli untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman mereka dengan lebih terbuka. Pertanyaan terbuka, yang tidak memiliki jawaban singkat, dapat memunculkan pernyataan-pernyataan baru dari konseli.
4. Memperdalam pemahaman
Dengan mengajukan pertanyaan yang tepat, konselor dapat memperdalam pemahaman mereka tentang pemikiran, perasaan, dan pengalaman konseli. Pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan kata-kata seperti "apakah", "bagaimana", atau "adakah" dapat membantu memulai pertanyaan dengan baik.
Jenis - jenis pertanyaan :
pertanyaan dibagi menjadi dua yaitu, pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.
1. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan jawaban yang terbuka dan lebih luas. Pertanyaan terbuka menciptakan ruang bagi konseli untuk menguraikan pemikiran, perasaan, dan pemahaman mereka, mendorong tingkat refleksi dan eksplorasi diri yang lebih dalam. Dengan melatih empati dan mengajukan pertanyaan terbuka, konselor dapat membangun lingkungan yang mendukung dan tidak menghakimi yang mendorong konseli untuk berbagi secara terbuka dan jujur.
Contoh pertanyaan terbuka :
- Apa rencana anda kedepannya?
- Bagaimana cara anda biasanya dalam menangani situasi seperti ini?
- Bisakah anda menceritakan tentang pengalaman anda?
- Apakah kejadian tersebut sangat mempengaruhi anda? mengapa?
2. Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang dapat dijawab dengan jawaban tertentu saja. Pertanyaan tertutup biasanya hanya memerlukan jawaban yang singkat seperti "ya" dan "tidak" atau jawaban spesifik lainnya. Pertanyaan ini sering digunakan untuk mengklarifikasi informasi tertentu secara cepat.
Contoh pertanyaan tertutup :
- Apakah anda merasa sangat sedih?
- Apakah anda mau bercerita tentang hal ini lebih lanjut?
- Apakah anda mendapatkan dukungan dari orangtua anda?
- Apakah ini pertama kalinya ada menhadapi masalah ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H