Mohon tunggu...
Diska Apriliana
Diska Apriliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif yang sedang menempuh pendidikan S1 prodi Hubungan Internasional Fakultas Fisip di Universitas Jember. Saya adalah seorang mahasiswa yang aktif dalam mengexplore hal baru dan memiliki hobi seperti olahraga, travelling dan memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perekonomian Global 2023 Penuh Tantangan! Apakah Sajakah Itu?

27 Maret 2023   07:48 Diperbarui: 27 Maret 2023   07:50 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak saat ini tepatnya di awal tahun 2023 perekonomian dunia sedang mengalami banyak tantangan. Bayang-bayang keterpurukan ekonomi pada 2023 tergambar dengan jelas. Pasalnya, para ekonom menyebutkan bahwa kondisi ekonomi global saat ini akan mengalami banyak rintangan. Terlebih lagi jika kita melihat kondisi ekonomi global tahun lalu yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi COVID-19. Mereka mengatakan bahwa tidak mudah untuk memulihkan kondisi perekonomian global dalam jangka waktu yang singkat. Membutuhkan setidaknya bertahun-tahun untuk bisa memulihkan perekonomian global yang terdampak akibat pandemi COVID-19. Kondisi perekonomian sangat memburuk karena Pandemi, ini lah sebabnya banyak sekali masalah yang muncul. Masalah-masalah perekonomian global dianggap sangat serius oleh banyak kalangan. Karena jika permasalahan ekonomi belum bisa teratasi maka akan muncul masalah-masalah baru lagi. Inilah tantangan yang harus diselesaikan bersama, karena ini juga menyangkut kepentingan semua pihak. Mereka yang masyarakat bisa lebih terdampak akibat permasalahan perekonomian global, maka dari itu diharapkan kita semua dapat bahu membahu untuk menyikapi hal ini dengan bijak dan solutif tentunya.

Tantangan apa sajakah yang ingin saya bahas dalam artikel kali ini adalah tantangan yang bersifat global dan menyangkut semua pihak dan semua kalangan. Tahun 2022 merupakan tahun berat untuk dunia dalam menghadapi situasi perekonomian. Pada tahun 2022 kita semua berfokus untuk bangkit dan berusaha memulihkan kondisi ekonomi global. Sedangkan tahun 2023 merupakan keberlanjutan dari tahun 2022. Justru tahun 2023 adalah tahun yang sangat sulit bagi kita semua. Berbagai masalah yang muncul akan lebih kompleks terjadi di tahun 2023. Terlebih lagi belum usai dengan pandemi COVID-19, masalah besar muncul yaitu invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi pada bulan Februari. Hal tersebut membuat keraguan bahwa perekonomian yang awalnya diprediksi akan cepat membaik kini ciut dengan adanya invasi tersebut. Perlu digaris bawahi bahwa invasi tersebut menjadi pemicu masalah besar yaitu ketegangan geopolitik. Kaitannya dengan permasalahan ekonomi sangat erat, yaitu dengan naik nya berbagai harga barang, energi dan pangan ke level yang lebih tinggi. Hal ini merupakan yang ditakuti oleh semua orang karena dapat menghambat pasokan dan makin menyulitkan ekonomi global. 

Beberapa tantangan global yang menjadi sorotan sekarang ini adalah masalah resesi global. Salah satu kasus resesi global yang menjadi paling buruk yaitu terjadi pada tahun 2009 krisis keuangan global. Sedangkan di tahun 2020 menjadi tahun berat bagi global akibat pandemi COVID-19. Kedua masalah tersebut menjadi bayang-bayang dunia dalam memulihkan sistem ekonomi global saat ini. Negara-negara pelopor perekonomian di dunia seperti Amerika Serikat juga ikut mengalami resesi di tahun 2023 ini. Inggris pun juga mengikuti jejak Amerika yang mengalami resesi pula. Negara-negara dikawasan Eropa pun turut mengalami resesi global pada tahun 2023 ini. Lantas bagaimana dengan negara-negara berkembang sekelas Indonesia? tentu saja hal ini menghantui Indonesia, lalu bagaimanakah peran global dalam menghadapi hal seperti ini terlebih lagi ini bukanlah masalah yang kecil, melainkan masalah yang dihadapi juga oleh global alias negara-negara di berbagai belahan dunia. 

Tantangan besar sekaligus ancaman global yang kedua adalah inflasi. Kenaikan berbagai macam barang ataupun jasa di tahun 2023 ini membuat permasalahan yang cukup konkrit. Selain itu, permintaan yang menurun serta menciutnya harga energi hingga kurangnya pasokan sekaligus menurunnya biaya pengiriman membuat inflasi semakin tak terkontrol. Maka hal tersebut harus segera diatasi dengan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Strategi dan perencanaan yang matang akan membantu dalam mengatasi permasalah tersebut. Memang tidak mudah dalam menghadapi permasalahan tersebut, namun apabila masing-masing pemerintah mempunyai cara yang tepat maka inflasi dapat diatasi. Lalu ancaman global selanjutnya yang menjadi tantangan global di 2023 ini adalah tidak lain dan tidak bukan karena pandemi COVID-19 yang bermula di China pada akhir tahun 2019. Meski kini pemerintah masing-masing negara sudah menyatakan bahwa pandemi sudah reda namun nyatanya dampak dan akibat yang ditimbulkan belum usai. Bahkan ini yang sekarang menjadi PR untuk global bagaimana kita dapat sepenuhnya pulih secara general baik dari segi ekonomi politik maupun sosial. Tentu saja hal ini tidak mudah untuk kita realisasikan. Berbagai cara dan upaya sedang dilakukan oleh berbagai kalangan orang maupun perusahaan dalam ikut serta membangkitkan perekonomian dunia. Tak hanya sektor ekonomi, diharapkan juga global dapat pulih di segala sektor. Pemulihan yang dilakukan oleh negara China sendiri menggunakan berbagai macam cara, khususnya dengan memperlancar ekspor impornya. Karena seperti yang kita ketahui negara China merupakan negara dengan konsumsi tinggi. 

Tantangan selanjutnya adalah krisis energi yang dihadapi dunia saat ini. Khususnya negara Eropa yang paling merasakan krisis ini. Mungkin sekarang ini Eropa masih bisa menghadapi situasi ini, namun untuk beberapa tahun kedepan akankah Eropa dapat mengatasinya. Terlebih lagi pada musim dingin mendatang, Hal ini tentu saja menjadi tantangan yang tidak mudah bagi Eropa. Pemerintah global harus bersama-sama mencari solusi yang tepat agar setiap permasalahan dapat terselesaikan dengan efektif dan yang terpenting tidak merusak alam. Tantangan yang terakhir adalah ketegangan geopolitik dan perang teknologi yang menjadi momok baru dalam beberapa tahun ini. Hal ini menjadi resiko perusak perekonomian global karena mempunyai kaitan yang cukup erat. Perang Rusia melawan Ukraina pun sebenarnya masih menggantung hingga saat ini. Belum lagi masalah baru antara Amerika China dan juga Taiwan yang bukan tidak mungkin akan menimbulkan dampak yang signifikan bagi perekonomian global. Dalam bidang perang teknologi antara negara superior yaitu Amerika dan China akan terus bersaing. Ini merupakan tantangan bagi setiap negara untuk bisa menyeimbangkan kepentingan masing-masing negara agar tidak menimbulkan permasalahan sehingga mengancam perekonomian global. Terlebih lagi jika telah melibatkan negara-negara superior seperti Amerika dan China yang notabene nya negara yang paling berpengaruh di dunia hingga saat ini. Apabila negara tersebut terlibat konflik maka bukan tidak mungkin negara-negara lainnya juga akan terkena imbasnya. Maka dari itu, perlu disadari bahwa setiap negara seharusnya mempunyai dasar atau landasan negara yang bisa meningkatkan kemakmuran global bukan malah membuat masalah bagi perekonomian global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun