Aku jengah melihatnya birahi dengan tempat tinggalnya,
yang gembur dan lembab mewangi itu
Geli.
Nyeri.
Muak,
melihatnya mengeram pilu menangisi jatinya sebagai jantan.
Sementara aku pergi saja.
Yang jauh ...
Yang jauh ...
Mengoyak sejenak ranjang raksasa putih.
Hingga letih dan terbenihi.
Suatu hari akan ada orok dengan kepala menelusup dalam ketiakku
Dengan selaput pelangi berbercak biru.
Mungkin iapun sendu.
Ingatlah itu ...
Surabaya, 18 Jan 2011
18:35
Yemima Christiany
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!