Mohon tunggu...
Ariska Trisnandari
Ariska Trisnandari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Politeknik Negeri Bandung. I have no particular talent, I'm merely inquisitive.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Debt to Equity Ratio Menjadi Tolak Ukur Kinerja Keuangan?

30 November 2015   23:31 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 46201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio sebagai salah satu rasio keuangan dapat menjadi tolak ukur kinerja keuangan diantaranya mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan, Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba, serta DER berpengaruh pada Dividen. DER memiliki pengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). DER yang tinggi menandakan bahwa kebutuhan ekuitas sebagian besar dipenuhi dari hutang. Namun perlu diperhatikan bahwa rasio DER kurang cocok digunakan pada perusaahan asuransi dan bank.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun