Mohon tunggu...
Disa Nur Agnia Salsabilla
Disa Nur Agnia Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Indonesia - Universitas Pendidikan Indonesia

Saat Suara Dibungkam, Tulisan Adalah Satu-Satunya Jalan Menuju Kebebasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Pendidikan melalui Kebudayaan dan Tujuan Berkelanjutan

10 Februari 2024   08:32 Diperbarui: 10 Februari 2024   08:35 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.unpas.ac.id/memelihara-gedung-paguyuban-pasundan-menghargai-cagar-budaya-dan-aset-sejarah-kota-bandung/

Paguyuban Pasundan didirikan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sunda secara geografis sosial. Tujuan yang mulia adalah untuk memperbaiki peradaban, akal pikiran, kemajuan pergaulan, melek pendidikan dan pengajaran, memperbaiki pemahaman, dan terus berkarya untuk memperbaiki kehidupan manusia. Kesejahteraan geografis sosial dan budaya Sunda yang senantiasa terjaga merupakan tujuan didirikannya Paguyuban Pasundan. Hingga saat ini hal tersebut senantiasa dijaga dalam pengimplementasian setiap sektor pendidikan di bawah organisasi Paguyuban Pasundan, salah satunya Universitas Pasundan. Hal tersebut terlihat dari penerapan nilai tri tangtu yang menjunjung nilai keimanan, intelektual, dan budaya Sunda.

Baik Organisasi Paguyuban Pasundan maupun Universitas Pasundan, keduanya sama-sama memfokuskan diri pada cita-cita mencetak masyarakat Sunda yang sejahtera secara lahir dan batin. Dengan benang merah yang senantiasa terjaga, perwujudan dan pemertahanan cita-cita luhur yang ada sejak dulu menjadi dasar kuatnya eksistensi Paguyuban Pasundan hingga saat ini.

Pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari tentang wawasan kepasundanan adalah penyadaran tentang bagaimana bisa budaya sunda senantiasa melekat dan senantiasa diimplmentasikan tanpa kita sadari. Hal-hal yang mulanya dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dijalankan oleh masyarakat, rupanya merupakan nilai-nilai yang secara tidak langsung sangat lekat kaitannya dengan budaya Sunda. Selain itu, eksistensi masyarakat Sunda yang sudah dikenal di berbagai daerah di Indonesia yang mulanya hanya dianggap sebagai kewajaran, kini lebih bisa dimaknai, karena rupanya hal tersebut merupakan salah satu tujuan didirikannya Paguyuban Pasundan yang senantiasa ingin mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sunda secara geografi sosial.

Sebagai seorang calon guru profesional, saya ingin mengimplementasikan pengetahuan dan pengalaman saya mengenai wawasan kepasundanan ini dalam berbagai aspek yang menunjang penanaman karakter dan budaya belajar yang lebih baik. Di lingkungan kelas dan sekolah, saya ingin menerapkan budaya sunda yang senantiasa menjunjung tinggi sopan santun, pengaplikasian tadarus Quran sebelum memulai mata pelajaran sebagai perwujudan nilai agamis, pembiasaan literasi di jam ke-0 sebagai bentuk perwujudan proses kesejahteraan intelektual, dan pengkombinasian penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda oleh peserta didik dan pendidik di kelas sebagai bentuk pelestarian dan pemertahanan penggunaan bahasa Sunda.

Selain di lingkungan sekolah, saya pun terpikir untuk mengimplementasikan nilai-nilai kepasundanan di lingkup pembelajaran terdekat, yakni keluarga. Pengimplementasian wawasan kepasundanan di lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan cara penggunaan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari, menjunjung tinggi sopan santun terhadap orang tua dan keluarga. Pengaplikasian nilai-nilai keagamaan, intelektual, dan budaya pun saya rasa akan jauh lebih baik dan efektif apabila dilakukan dari lingkup keluarga. Karena segala sesuatu yang ditanamkan sedari dini dengan konsisten dan berkelanjutan, secara tidak langsung akan membentuk suatu kebiasaan yang dapat dilangsungkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun