....Karena wanita ingin dimengerti... lewat tutur lembut dan laku agung..
...Karena wanita ingin dimengerti , manjakan dia...
Sepenggal lirik lagu pop Indonesia diatas ingin menyampaikan pesan bahwa perempuan ingin  diperlakukan dengan lembut dan seringkali ingin dimanja. Namun pengalaman yang diterima oleh perempuan terutama perempuan di Negeri ini tak semanis lirik lagu itu.
Dalam beberapa hari ini kita melihat, mendengar kabar buruk yang dialami oleh kaum perempuan di tanah air tercinta. Meski seringkali kita menyebut Negeri tercinta ini dengan sebutan Ibu Pertiwi tetapi sebenarnya kita  tidak menghargai nasib perempuan.  Lihat saja peristiwa nahas yang dialami mereka.Â
Di Indonesia penghargaan dan perlindungan kepada perempuan sangatlah kurang.  Sejak masih kanak kanak, banyak perempuan cilik mengalami kekerasan fisik dan seksual dari orang dewasa. Anak anak perempuan yang masih polos terpapar tingkah laku orang dewasa yang menyesatkan. Kita sering mendengar berita tentang orang dewasa yang notabene adalah keluarganya sendiri  malah melakukan hal yang tidak senonoh kepada anak perempuan yang masih balita. sangat miris mendengar berita serupa berulang di negeri ini.
Beranjak remaja, perempuan perempuan juga tak luput dari ancaman terhadap keamanan dirinya. Nasib sial sering menimpa remaja putri ketika mereka mulai berpacaran dengan laki laki yang salah. Akibatnya , ada kehamilan diluar nikah dan rentetan kisah pilu sampai peristiwa pembunuhan yang dilakukan  oleh kekasih pujaan hatinya. Menyedihkan.
Ketika perempuan menikah dan kurang beruntung, mereka akan bertemu 24 jam dengan laki laki yang bukannya melindungi dan menyayanginya, eh ini malah ringan tangan memukul. Bukannya menerima nafkah yang emmadai , eh ini malah harus banting tulang dan menafkahi suami. Â Tak jarang kita juga mendengar berita perempuan menikah yang dihabisi nyawanya oleh laki laki yang sehari hari tidur bersamanya. Memilukan.
Tak berhenti sampai disitu.Â
Kejadian paling hangat yang kita semua tahu adalah melayangnya nyawa  dosen perempuan ditangan mahasiswanya sendiri hanya karena soal nilai akademis. Mungkin ini kebetulan, bahwa dosen itu berjenis kelamin perempuan, namun alangkah parahnya perilaku masyarakat kita saat ini. Tak ada lagi belas kasih antara sesama. Tiada lagi rasa sungkan terhadap para pendidik. Tidak ada lagi respect kepada orang yang lebih tua. dan yang lebih menyedihkan, tidak ada lagi perlindungan bagi kaum perempuan.
Sudah tidak adakah tempat yang aman untuk kaum perempuan Indonesia?
Masih balita, dilecehkan laki laki bejat yang pengecut.
Beranjak remaja, diperkosa dan dibunuh.
Sudah menikah, menerima KDRT
Di usia senja, dibunuh murid.
Katanya kaum perempuan adalah kaum yang lemah. Tetapi mengapa kaum yang kuat justru tidak memberikan perlindungan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H