Jatuh Cinta.
Ya, sepertinya saya sedang jatuh cinta(lagi). Laki laki itu sungguh telah menghipnotis kehidupan saya. Kekaguman saya kepadanya kian hari kian memuncak. Duh.. sulit sekali membendung perasaan ini..(ciyee) Eits...tunggu dulu! kalimat diatas bukan pada arti cinta cintaan secara pribadi antara laki laki dan perempuan lho. Meski pun ungkapan  perasaan saya itu bukan dusta belaka. Ini memang kisah nyata. True story. Â
Biasanya perempuan akan mudah jatuh cinta kepada laki laki yang lemah lembut, logat bicara berwibawa dan bukan meledak ledak. Perempuan tidak suka dengan laki laki yang suka memaki , maklumlah kan kuatir kena KDRT. Namun herannya kali ini saya tidak seperti perempuan begitu. Ahok yang meledak ledak, yang suka memaki dan mengeluarkan kata kata gak pantas , bisa membuat saya jatuh hati. Penyebabnya adalah, saya melihat perjuangannya, konsistensinya, hasil kerjanya, keteladanan soal kejujurannya, kerendahan hatinya, ketaatannya kepada ajaran agama yang dianutnya.Fokus saya pada kebaikannya, bukan keburukannya. That's why saya jatuh cinta padanya. Cihuuuyyyy....
Â
Tetapi kabar buruk itu datang..
Ada tembok pemisah diantara saya dan Ahok. Ada kemustahilan disana. Kalau mau dibilang bertepuk sebelah tangan rasanya kurang pas. Ini lebih parah! hahaaha... Rasa cinta saya kepadanya tak mungkin kesampaian. Dukungan saya agar Ahok maju kembali jadi Gubernur Ibukota seperti angin  lalu.  Saya hanya bisa mengaguminya dari jauh. Dari tayangan televisi, dari youtube, dari media online, dari surat kabar, ya dari media itulah saya mendapat informasi. banyak yang positif dan tak kalah banyak yang bernada negatif dan mendeskriditkannya.  Beberapa kali saya brebesmili (nyaris menangis , mengeluarkan air mata ) melihat sosoknya di media. Betapa tidak, orang dari negera tetangga pun sangat respect kepadanya dan ingin agar pemimpin mereka seperti Ahok. Jujur, bersih, tekun bekerja dan hasil kerjanya kelihatan nyata dirasakan masyarakat. Ahok bahkan dinobatkan sebagai Gubernur paling oke se-Asia oleh sebuah majalah terkenal bertaraf internasional. Luar biasa...  Bukan hanya orang Indonesia yang mengakuinya, tetapi semesta mencintainya. Oh.. Ahok.. Mengapa tembok itu memisahkan kita?
Â
Mengapa saya tidak diperbolehkan memilihmu?
Ah.. jawabannya sangat dangkal.
karena saya orang Bekasi.
Â
Ya, saya memang orang Bekasi, tetapi saya sangat merasakan perubahan yang Ahok lakukan di Jakarta. Â Setiap hari saya beraktifitas di jakarta, bekerja di Jakarta, beribadah di Jakarat, hangout dengan teman teman di Jakarta..Semua saya lakukan di Jakarta. Tetapi, KTP saya Bekasi! Hiks..
Bukan bermaksud menyesal memiliki KTP Bekasi, tetapi saya kok jadi merasa hidup ini tidak adil (halah). Mengapa Ahok muncul disaat saya telah memiliki KTP Bekasi? Mengapa kinerja Ahok begitu kinclong sehingga membuat saya termehek mehek? Mengapa saya menjadi iri kepada warga Jakarta yang memiliki Pemimpin sebegitu kerennya? Mengapa ini semua terjadi?(lebay kalo ini)
Saya pernah mendatangi counter Teman Ahok di salah satu Mall mewah di Jakarta dan bermaksud memberikan fotocopy KTP sebagai bentuk dukungan kepada Ahok. Namun saya patah hati. Saya ditolak. Sakit sekali hati saya. Teman Ahok tidak mengerti perasaan saya. KTP saya tidak laku.
Mereka bilang : "harus KTP DKI, mbak.."
Saya : Huuaaaaaaa.....!!!! Kenapa harus KTP DKI???? Saya ngotot ingin menyerahkan KTP bahkan bukan yang fotocopy, saking ingin menyatakan dukungan dan cinta saya kepada Kokoh ganteng itu. Namun usaha saya sia sia belaka. Saya frustasi.
Dalam hidup saya, inilah peristiwa kedua dimana saya merasa jatuh cinta kepada sosok pemimpin. Jokowi adalah laki laki pertama itu. Bedanya, cinta saya untuk Jokowi kesampaian karena saat Pilpres saya memutuskan untuk memberikan suara (bertahun tahun golput..eh). Bisa menyatakan cinta ke Jokowi karena semua KTP berlaku. Nah, sekarang ini untuk Pilgub DKI, KTP saya gak laku. Inilah yang membuat saya sangat sedih dan akhirnya memutuskan untuk menulis disini sebagai bukti cinta dan dukungan saya kepada Ahok untuk kembali memimpin Jakarta. Inilah yang bisa saya lakukan...
Saya orang Bekasi, Saya pilih Ahok!
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H