Mohon tunggu...
Dyri Has
Dyri Has Mohon Tunggu... -

aku adalah aku yang selalu mengikuti kata hati setiap kaki melangkah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebelum Mengelam

18 April 2016   12:12 Diperbarui: 18 April 2016   12:16 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di beranda, saat rindu mengulum cemas
memahat dalam jiwa dengan ganas
menelusup dalam mata lalu berkemas
diantara lipatan kerinduan yang membias

Bukankah ini indah
ketika semua menari-nari dengan resah
sementara rindu yang terdiam mendesah
memunguti puing-puing tubuh

Ada yang memudar
menyusuri sepinya jalur
dengan langkah kaki terusir
lelaki senja dengan rindu yang memar

Md.18042016

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun