Mohon tunggu...
Dirsky Samianto
Dirsky Samianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Siswa

Saya senang belajar peminatan ilmu-ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pengaruh Akal Budi terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Praaksara hingga Masa Sekarang

28 Maret 2023   14:32 Diperbarui: 28 Maret 2023   14:42 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal masa praaksara dimana peradaban manusia dimulai, manusia bertahan hidup melalui cara mereka berburu dan mengumpulkan makanan. Corak hidup berburu dan mengumpulkan makanan ini merupakan bentuk adaptasi pertama manusia yang paling berhasil, hal itu dibuktikan dengan 90 persen sejarah yang mencatat bahwa manusia telah menggunakan corak hidup ini hingga tahun 12.000 sebelum masehi. 

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ini, kehidupan manusia bergantung sepenuhnya pada kondisi alam karena pada saat itu segala hewan dan tumbuhan telah hidup merata di bumi. Berburu hewan merupakan aktivitas utama yang mereka lakukan sehari-hari untuk mencari makan dan bertahan hidup. Hal ini didukung dengan pada masa itu perkembangan mamalia (hewan menyusui) telah berkembang dengan baik dan dapat dibilang sedang dalam masa berjaya. Karena kondisi yang sepenuhnya bergantung dengan kondisi alam inilah yang membuat kelompok-kelompok masyarakat berpindah-pindah tempat untuk mencari tempat tinggal yang lingkungannya lebih kaya akan hewan-hewan buruan dan tumbuh-tumbuhan. Manusia purba di indonesia pada masa ini hidup dengan kelompok-kelompok kecilnya, dimana mereka saling melakukan interaksi saat berburu dan mereka mulai untuk mengembangkan teknik dan ilmu komunikasi. 

Pada masa mesolitikum, sudah ada pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan. 

Laki-laki akan mencari makanan dan perempuan akan memasaknya makanan tersebut menjadi makanan. Pada masa ini, manusia mulai mengenal mata pencaharian dengan cara mengumpulkan hasil-hasil makanan yang berasal dari laut. Hal ini dibuktikan dengan adanya sampah dapur yang dikenal dengan  kjokkenmoddinger yaitu tumpukan kerang dan siput laut. Artinya, masyarakat pada masa itu sudah tahu mengenai ilmu pelayaran dan perikanan. 

Kehidupan ekonomi manusia praaksara ditandai dengan sistem menanam umbi-umbian dan biji-bijian oleh manusia praaksara. Hal ini yang mendukung manusia pada masa itu harus hidup dengan sistem semi-sedenter (menetap sementara) karena mereka harus menunggu hasil panennya terlebih dahulu. Teknik menyimpan dan mengawetkan makanan pun sudah mulai diterapkan oleh mereka. Hal ini menunjukkan bahwa manusia sudah memasuki masa peralihan dari mengumpulkan makanan menjadi memproduksi makanan. 

Setelah menyadari bahwa kehidupan tidak sepenuhnya bergantung kepada eksistensi hewan-hewan di alam, manusia mulai memngembangkan ilmu pengetahuan mereka terkait dengan cara bercocok tanam. Masa-masa dimana manusia mulai mengembangkan ilmu agrikultur ini masuk ke dalam segmentasi zaman neolitikum (zaman batu muda). Dalam masa ini, manusia sudah mulai tahu bahwa tanaman harus melewati beberapa waktu untuk menjalani proses hingga tanaman itu matang dan siap untuk dipanen yang menyebabkan manusia harus menunggunya. Hal itu yang menjadi awal mula dari corak kehidupan masyarakat yang harus tinggal menetap demi menunggu hasil panen dari tanaman yang ditanamnya. Pada akhirnya manusia memulai untuk membangun peradaban. Hasil dari perkembangan peradaban ini memperbanyak kelompok-kelompok masyarakat pada masa itu.

Manusia yang sudah menyadari dan memiliki wawasan tentang bertahan hidup ini mulai menunjukan kerumitan di dalam kegiatan bermasyarakat mereka sehari-hari. Karena kompleks nya hal itu, maka perlu adanya pengawasan terhadap sesama mereka, dari sinilah muncul seorang yang bisa dijadikan pemimpin. Pada zaman tembaga, corak kehidupan masyarakat-masyarakat mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sudah mulai terstruktur. Masyarakat sudah memiliki pembagian pekerjaan dan kelompok antara petani, pedagang, tukang, dan sebagainya. Dengan adanya eksistensi kelompok-kelompok masyarakat ini, sistem perekonomian pun turut berkembang yang ditunjukkan dengan banyaknya aktivitas perdagangan. Masyarakat pada zaman itu pun sudah tak hanya bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka namun dilakukan untuk kesejahteraan mereka. Manusia pada zaman ini sudah mulai melakukan kegiatan ekonomi yaitu dengan cara bertransaksi barter yaitu menukar barang kepunyaannya dengan barang yang diinginkannya. Dengan perkembangan akal budi manusia, mereka pun akhirnya lama-kelamaan menciptakan inovasi untuk membuat sebuah alat yang dapat difungsikan sebagai alat tukar terhadap barang yang diinginkan. Perkembangan pengetahuan tentang metode berdagang ini dibuktikan pada tahun 600 sebelum masehi, uang pertama kali diciptakan oleh raja Lydia Alyattes dari Turki yang berbentuk uang koin. Koin ini berbahan dasar dari campuran perak dan emas. Dari sini-lah sejarah uang dimulai. Selain perkembangan ilmu pengetahuan terkait dengan cara bertransaksi menggunakan uang/ alat tukar, manusia juga sudah tahu teknologi untuk membuat koin menggunakan leburan berbagai material-material. Setelah uang koin ada, uang berbahan kertas pun turut dikembangkan. Seiring dengan berkembangnya zaman di dunia menjadi zaman yang modern, uang pun kini bisa berbentuk elektronik yang berbasis kartu. Uang ini biasanya digunakan sebagai alternatif lain dari uang tunai. Di zaman ini, uang merupakan alat yang paling berharga di dunia. Banyak orang yang ingin mempunyai banyak uang dan kekayaan yang melimpah di saat ini. Tanpa uang, kebutuhan manusia cenderung sukar untuk dipenuhi.

Berpikir merupakan perbuatan yang mendorong seorang pribadi untuk aktif bertindak demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Kemampuan manusia untuk melakukan perkembangan terhadap ilmu pengetahuan mereka dapat diidentifikasi karena dua hal. Pertama, manusia memiliki bahasa pengantar yang dapat untuk berpikir berdasarkan perspektifnya dan dapat mengkomunikasikan informasi yang didapatkannya maupun yang dibuatnya. Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk memiliki alur berpikir sesuai dengan kerangka pemikirannya yang sistematis. Perkembangan pengetahuan manusia ini didasari dengan pergantian atau meluasnya wawasan manusia untuk memecahkan suatu masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan akan terjadi apabila paradigma lama mengalami ketidakpastian untuk diterapkan lagi dan pada akhirnya manusia akan mempunyai tendensi untuk mengembangkan paradigma yang baru yang lebih masuk akal dan logis yang akan memperbaharui tindakan-tindakan dan pengembangan inovasi manusia. Salah satu alasan mengapa paradigma lama bisa mengalami ketidakpastian di masa yang baru dapat disebabkan karena adanya perbedaan kondisi dan situasi di dalam paradigma lama dan paradigma baru. Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode, prinsip dasar atau pemecahan suatu masalah yang dianut oleh masyarakat (Thomas Kuhn, 1962). Dari dasar teori ini, kita dapat memandang bahwa di balik perkembangan yang terjadi di dalam setiap masa peradaban manusia pastinya memiliki latar belakang yang sama yaitu akal budi. Manusia mempunyai instring yang selalu mendorong mereka untuk mengambangkan cara berpikir mereka. Hal ini didasari dengan natur manusia sebagai makhluk yang tak pernah puas dan makhluk yang keinginannya tak terbatas. Oleh sebab itu, manusia selalu mencari cara terkait dengan bagaimana ia harus menyelesaikan masalahnya dengan metode yang lebih efisien. Setiap metode yang diterapkan manusia untuk bertahan hidup pastinya akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Hal itu disebabkan oleh metode yang diterapkan pada masalah pertama, kecil peluangnya untuk metode tersebut dapat menyelesaikan masalah kedua karena kedua masalah tersebut tidak mempunyai kesamaan, yang artinya setiap masalah pasti memiliki kondisi yang berbeda-beda. Hal ini yang mendorong pola pikir manusia untuk berpikir metode mana yang harus diciptakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupannya. Dan akibat pola pikir seperti ini, manusia secara tak sadar dapat mengembangkan cara berpikirnya terhadap suatu masalah yang harus dihadapi.

Dari pemaparan latar belakang dan perkembangan akal budi manusia di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa manusia memiliki natur untuk selalu berkembang. Hal ini didasari dengan keinginan manusia yang tak terbatas dan manusia yang tak pernah puas dengan keadaannya. Manusia akan mencari berbagai macam jalan keluar untuk menyelesaikan suatu masalah. Kita dapat cermati bersama perkembangan ini di dalam peradaban manusia masa praaksara hingga manusia di zaman sekarang. Beberapa contohnya yaitu manusia yang pada awalnya menggunakan metode barter untuk mendapatkan barang yang ia mau, kini manusia menggunakan alat tukar yang sah yaitu Uang untuk mendapatkan barang yang diinginkannya. Manusia pada periodisasi masa yang pertama mengumpulkan makanan dengan cara berburu, lalu diikuti dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang membuat mereka dapat menciptakan metode mengumpulkan hingga memproduksi makanan, dan terjadi lagi perkembangan yaitu manusia yang mulai menerapkan metode bercocok tanam. Perkembangan manusia tidak sekedar hanya berhenti disitu saja, namun manusia tetap mengembangkan dan memperbaharui setiap paradigma yang  ada dalam hidupnya agar kehidupan manusia lebih efektif dan efisien. 

Segala perkembangan yang terjadi di dalam setiap aspek kehidupan manusia merupakan pekerjaan Tuhan yang ia sudah rencanakan bahkan sebelum peradaban itu ada. Manusia tidak mungkin mengembangkan pola pikirnya tanpa penyertaan Tuhan di dalamnya. Tuhan yang menciptakan manusia beserta seluruh alam ciptaannya tidak hanya melepaskannya begitu saja namun ia juga memelihara seluruh makhluk ciptaannya. Pemeliharaan Tuhan dapat kita lihat di dalam setiap perkembangan yang terjadi di dalam setiap aspek kehidupan manusia.

 Amsal 1:5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun