Mohon tunggu...
Pohon Kata
Pohon Kata Mohon Tunggu... Freelancer - Going where the wind blows

Ketika kau terjatuh segeralah berdiri, tak ada waktu untuk menangis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menghitung Pemberian Tuhan

8 April 2010   14:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:54 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nikmat, rejeki, kebahagiaan, kesedihan, tangisan adalah hal yang sering kita alami.Kita bisa merasakan hanya dengan hati, menimbang apa yang kita alami adalah hal yang sulit.Apalagi itu semua adalah pemberian Tuhan.Ya.. sudah lama kita sadari dan kita mengerti, Tuhan selalu sayang sama kita.Sadarkah kita?

Matahari selalu menyapa indahnya dunia, dengan hembusan udara yang selalu kita hirup.Bukankah suatu anugerah buat kita?Tak pantas rasanya kita selalu bertanya kepada Tuhan, tak sepantasnya kita protes dengan keadaan kita.Mensyukuri nikmat walau sepahit apapun adalah hal yang bijaksana buat kita lakukan.

Setiap detik, langkah dan hembusan nafas ini adalah cerita yang memang harus kita alami.Mengolah rasa dihati dari kesedihan menjadi berasa kebahagiaan merupakan salah satu wujud rasa syukur yang perlu perjuangan berat.Hidup adalah proses, proses dimana kita menemukan kesejatian hidup, hidup yang sejati.Dimanakah itu berada?

Tetesan embun, angin yang mengelus wajah kita, bunyi jangkrik dimalam hari dan apapun itu dalam setiap detiknya merupakan sarana buat belajar tentang hidup.Dan pelajaran misterius dariNya buat kita baca dengan hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun