Mohon tunggu...
Dirham Rizaldi
Dirham Rizaldi Mohon Tunggu... -

Selain diKompasiana, tulisan saya terdapat pula di Longlifemagz.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

4 Alasan yang Mungkin Membuat Bendera Indonesia Bisa Terbalik di Sea Games 2017

25 Agustus 2017   17:06 Diperbarui: 25 Agustus 2017   22:15 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Manusia memang tempat berbuat salah dan dosa", ujar Pak Ustadz disalah satu Majid dibilangan Jakarta jum'at lalu. Mungkin itu musababnya Bendera Indonesia pun bisa terbalik dibuku panduan Sea Games 2017.

Jakarta - Sea Games -Southeast Asian Games- yang disepakati sebagai perhelatan akbar pesta olahraga Se-Asia Tenggara, tak luput juga dari kesalahan. Walaupun diadakan dalam rentan waktu duatahun sekali, diketuai serta ditunjang oleh panitia-panitia profesional dari negara yang menjadi tuan rumah, tak bisa menjamin untuk Sea Gamesdapat tampil sempurna, dan luput dari kesalahan yang kadang membuat kontroversial.

Benar saja tampaknya ucapan yang sering dikatakan oleh Soleh Solihun-stand up comedy Indonesia- untuk menutup setiap sesi stand up comedy-nya , "Kesempurnaan hanya milik Gusti Allah SWT, dan milik Andra and The Backbone-band Indonesia dengan salah satuhits lagunya, sempurna". Jadi kesempurnaan bukan milik saya, anda, maupun Sea Games pula, dan benar saja terpampang dengan jelas akan hal itu.

Akhir-akhir ini warga negara Indonesia turut diramaikan dengan terbaliknya Bendera Indonesia didalam buku panduan Sea Games 2017,dengan Malaysia sebagai tuan rumah. Dalam sekejap berita tersebut menjadi viral terkhusus didunia maya. Banyak nitizen -warga internet- yang memprotes hal itu, entah dengan berbagai cara salah satunya adalah aksi penggalangan tagar ditwitter dengan tajuk #ShameOnYouMalaysia.

Malaysia sebagai tuan rumah sempat meminta maaf melalui Khairy Jamaluddin -Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia- kala menanggapi tweet dari Imam Nahrawi -Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia- "Bapak Imam, Please Accept my sincere apologies for this. Sesungguhnya tiada niat Jahat. Saya amat kesal dengan kesilapan ini. Mohon maaf".

Namun sampai  saat ini belum ada penjelasan detail dari pihak tuan rumah perihal kenapa kesalahan itu bisa terjadi, mungkin diantaranya ini bisa dijadikan alasan.

 

  1. Merasa Lelah, Letih, Lesu, Lunglai, Ngantuk-L4N-

teknik hidup com
teknik hidup com
 

L4N -lelah, letih, lesu, lunglai, ngantuk- ialah mungkin faktor penyebabnya bendera Indonesia bisa terjadi. Kerja dalam perhelatan akbar semacam Asia Games, pasti sangatlah menyebabkan L4N terjadi. Jika sudah demikian pastilah pekerjaan hasilnya tidak beres dan maksimal. Mau design bendera belum selesai kerjaannya, "akhh, tapi lelah banget, letih lagi, lesu juga. Tuh kan jadi lunglai banget badan buat digerakin. Akh udahlah buat aja design seadanya, biar langsung tidur" Hasilnya pasti kurang maksimal, dan sarat keliru jika begitu adanya.

Belum lagi, saat masuk tahap percetakan dan cross check pekerjanya pula merasakan L4N, maka lengkaplah hasil. "Bagai nasi sudah menjadi bubur bang sulam", pribahasa yang sudah di-transformasi-kan oleh haji sulam tukang bubur yang terkenal karena RCTI. "Yasudahlah, sudah terlanjur, waktunya juga sudah deadline, sebar aja bukunya".

2. Lupa Sama Indonesia

Ilustrasi dari Kesekolah.com
Ilustrasi dari Kesekolah.com
Lupa bisa dijadikan salah satu kemungkinan kesalahan ini bisa terjadi. Lupa ialah kebiasaan yang sering mengindap disetiap manusia. Entah lupa menaruh kunci motor, lupa mengerjakan tugas, lupa nama, sampai lupa negara tetangga.

Kelupaan memang acapkali terjadi, hal ini sering diangkat dalam film, salah satunya dalam film besutan Radityadika, "saya siapa? Saya dimana? saya ngapain disini? Anda siapa? Adegan kala Edgar memberikan tips menyontek dan ketahuan oleh guru.

Mungkin begitu pula yang terjadi dalam Sea Games. "Indonesia benderanya apa ya? Putih merah ada bintanya ya? Tidak, tidak itu Singapura! Oalah iyaberarti merah, putih, biru? Bukan,bukan  itu mah Belanda! Walah Putih Merah kali ya? Bisa Jadi! Oke langsung cetak ajaya? He'eh!".Ya mau gimana lagi, namanya juga lupa kan ya.

3. Koneksi Internet Yang Lama

Ilustrasi gambar dari Kopianget.com
Ilustrasi gambar dari Kopianget.com
 

Era Globalisasi, membuat apa saja serba digital dan terkoneksi langsung keinternet. Mau beli barang tinggal pesen lazada, tokobagus. Mau cari pacar, gebetan? Dateng aja ke omegle, firstdate,atau tinder. Mau cari info tentang negara tetangga? Cari info di google, atau Wikipedia.

Cuman kalau jaringannya jelek, terlebih koneksinya tak jalan-jalan, ini yang kadang membuat kesal. Ditunggu dari jam 6 pagi- jam 11 siang belum selesai-selesai buffering-nya, padahal kan hari jum'at,mau sholat jum'at, khotib udah mau ceramah. "Dari pada lama, udahlah seadanya aja, gausah cross check data lagi, daripada ketinggalan sholat jum'at, udah 2 kali ga solat, nanti ketiganya berubah jadi monyet lagi --mitos yang dipercaya beberapa orang, kalo 3kali tak solat jum'at-".

 

4. Bukan Anak Paskib Indonesia

Ilustrasi Gambar dari Cerdasxsis.com
Ilustrasi Gambar dari Cerdasxsis.com
 

Paskib atau Paskriba -Pasukan Pengibar Bendera Pusaka- ialah pasukan yang rutin menjalankan latihan agar mahir dalam mengibarkan Bendera Indonesia, baik itu dalam upacara bendera setiap hari senin, peringatan hari-hari besar, maupun dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Jadi mau tak mau dan selalu diwajibkan untuk melihat bendera, sampai mengetahui cara memegang bendera yang benar supaya tidak terbalik saat dikibarkan. Jika sudah ikut paskib maka kecil kemungkinan atau bahkan tidak akan salah dalam menebak warna bendera Indonesia. Bahkan nantinya bisa sampai mengibarkan bendera pula loh.

Terlepas dari  insiden itu semoga atlit Indonesia tetap fokus dan tampil  secara maksimal di Asean Games  2017, terlebih lagi semoga insiden ini tidak akan terjadi lagi diseluruh event, maupun perhelatan akbar Internasional.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun