Kelupaan memang acapkali terjadi, hal ini sering diangkat dalam film, salah satunya dalam film besutan Radityadika, "saya siapa? Saya dimana? saya ngapain disini? Anda siapa? Adegan kala Edgar memberikan tips menyontek dan ketahuan oleh guru.
Mungkin begitu pula yang terjadi dalam Sea Games. "Indonesia benderanya apa ya? Putih merah ada bintanya ya? Tidak, tidak itu Singapura! Oalah iyaberarti merah, putih, biru? Bukan,bukan  itu mah Belanda! Walah Putih Merah kali ya? Bisa Jadi! Oke langsung cetak ajaya? He'eh!".Ya mau gimana lagi, namanya juga lupa kan ya.
3. Koneksi Internet Yang Lama
Era Globalisasi, membuat apa saja serba digital dan terkoneksi langsung keinternet. Mau beli barang tinggal pesen lazada, tokobagus. Mau cari pacar, gebetan? Dateng aja ke omegle, firstdate,atau tinder. Mau cari info tentang negara tetangga? Cari info di google, atau Wikipedia.
Cuman kalau jaringannya jelek, terlebih koneksinya tak jalan-jalan, ini yang kadang membuat kesal. Ditunggu dari jam 6 pagi- jam 11 siang belum selesai-selesai buffering-nya, padahal kan hari jum'at,mau sholat jum'at, khotib udah mau ceramah. "Dari pada lama, udahlah seadanya aja, gausah cross check data lagi, daripada ketinggalan sholat jum'at, udah 2 kali ga solat, nanti ketiganya berubah jadi monyet lagi --mitos yang dipercaya beberapa orang, kalo 3kali tak solat jum'at-".
Â
4. Bukan Anak Paskib Indonesia
Paskib atau Paskriba -Pasukan Pengibar Bendera Pusaka- ialah pasukan yang rutin menjalankan latihan agar mahir dalam mengibarkan Bendera Indonesia, baik itu dalam upacara bendera setiap hari senin, peringatan hari-hari besar, maupun dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Jadi mau tak mau dan selalu diwajibkan untuk melihat bendera, sampai mengetahui cara memegang bendera yang benar supaya tidak terbalik saat dikibarkan. Jika sudah ikut paskib maka kecil kemungkinan atau bahkan tidak akan salah dalam menebak warna bendera Indonesia. Bahkan nantinya bisa sampai mengibarkan bendera pula loh.