Mohon tunggu...
Dirga putra zai
Dirga putra zai Mohon Tunggu... Editor - entry data analis

optimis dan tekad

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Agustus

11 Agustus 2024   23:14 Diperbarui: 11 Agustus 2024   23:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu, mari kita sesuaikan cerita dengan latar belakang kegiatan sosial.

---

Di tengah kota metropolitan yang sibuk, kisah cinta abadi Sunep dan Ety dimulai pada bulan Agustus, namun tidak tanpa beberapa tantangan yang harus mereka hadapi. Sunep adalah seorang mahasiswa pendidikan yang aktif dalam kegiatan sosial di kampusnya, terutama dalam proyek-proyek komunitas dan pengabdian masyarakat. Ety, di sisi lain, adalah seorang mahasiswa fotografi yang juga terlibat dalam tim dokumentasi acara komunitas.

Ety baru saja keluar dari hubungan yang penuh ketegangan dengan mantan pacarnya, Adrian, seorang musisi yang juga aktif dalam kegiatan seni kampus. Hubungan mereka berakhir dengan konflik dan ketegangan emosional yang membuat Ety merasa bingung. Meskipun hubungan itu telah berakhir, Adrian masih sering muncul di acara-acara kampus, menambah kerumitan perasaan Ety.

Selama persiapan untuk acara sosial tahunan kampus, Sunep dan Ety sering bertemu karena mereka bekerja bersama untuk mendokumentasikan dan mengorganisir acara tersebut. Meskipun Sunep tampak sangat bersemangat dan mendukung pada awalnya, sikapnya tiba-tiba berubah menjadi dingin dan menjauh. 

Ety merasa bingung dan terluka oleh perubahan sikap Sunep, terutama karena dia sudah terbebani dengan masalah emosional dari hubungan lamanya. Sunep tampaknya menghindari Ety tanpa alasan yang jelas, meninggalkan Ety dalam keadaan emosional yang lebih rumit.

Saat acara sosial berlangsung, suasana kampus dipenuhi dengan semangat komunitas dan aktivitas yang bermanfaat. Ety berusaha keras untuk tetap fokus pada pekerjaannya sebagai fotografer, meskipun hatinya terasa hancur. Namun, dia menyadari bahwa Sunep juga tampak merasa bersalah dan kesal dengan dirinya sendiri. 

Ketika Sunep akhirnya menghubungi Ety untuk meminta maaf dan menjelaskan sikapnya, Ety merasa canggung namun merasa bahwa ada penjelasan yang perlu didengar. Sunep mengakui bahwa dia merasa tertekan oleh tanggung jawab besar dalam kegiatan sosial dan berusaha menjaga jarak untuk menghindari lebih banyak masalah, tapi dia akhirnya menyadari betapa dia telah menyakiti Ety dalam prosesnya.

Sunep dengan tulus meminta maaf dan menjelaskan bahwa sikapnya bukanlah cerminan dari perasaannya yang sebenarnya. Dia mulai menunjukkan dukungan dan perhatian yang lebih konsisten, dan Ety, meskipun terluka, mulai membuka hatinya untuk memahami dan memberi kesempatan kedua.

Pada akhir bulan Agustus, setelah acara sosial berakhir dengan sukses dan hubungan mereka menjadi lebih kuat, Sunep dan Ety duduk di atap sebuah gedung kampus yang menghadap ke pemandangan kota yang gemerlap. Ety menceritakan bagaimana sikap Sunep awalnya membuatnya merasa sakit hati, namun juga bagaimana dia akhirnya merasa dihargai dan dipahami setelah permintaan maaf yang tulus dari Sunep. Dengan latar belakang lampu-lampu kota yang bersinar, Sunep mengungkapkan betapa pentingnya Ety dalam hidupnya dan mengajak Ety untuk berbagi perjalanan hidupnya selamanya.

Ety, merasa terharu oleh keindahan momen tersebut dan perasaan yang tulus, menerima dengan bahagia. Momen itu, yang terjadi di bawah langit malam kota, menandai awal dari kisah cinta mereka yang abadi. Mereka belajar dari pengalaman sulit dan mengatasi tantangan bersama, membangun hubungan yang lebih kuat dan saling mendukung.

Setiap bulan Agustus, mereka merayakan cinta mereka dengan kembali ke kampus dan mengunjungi tempat-tempat yang penuh dengan kenangan dari acara sosial pertama mereka. Cinta mereka, yang dimulai di tengah kesulitan emosional dan tantangan hubungan, terus berkembang. Mereka menemukan kebahagiaan dalam setiap momen yang mereka bagi bersama di kota besar yang mereka cintai, menjadikan bulan Agustus sebagai saksi dari cinta yang abadi dan perjalanan penyembuhan mereka.

dirga zai    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun