Mohon tunggu...
Dirga putra zai
Dirga putra zai Mohon Tunggu... Editor - entry data analis

optimis dan tekad

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanpa Status dan Angan

16 Januari 2024   11:47 Diperbarui: 16 Januari 2024   11:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam gelapnya malam yang sunyi,Hati terasa hancur dan pilu menyusup dalam diri.Bertahun-tahun berlalu, tanpa tanda-tanda,
Berhubungan tanpa status, cinta yang terlarang.

Hati yang terluka, seperti luka yang tak kunjung sembuh,
Mencoba memperjuangkan hati yang di dambakan,
Namun, status yang tak jelas, membingungkan jiwa,
Mengukir luka yang dalam, dalam setiap senyum dan getir.

Kutitipkan rasa dalam senandung angin malam,
Cerita kita yang tak pernah tuntas, tak pernah sampai,
Kini, hati ini merintih dalam kesendirian,
Menyadari bahwa cinta tanpa status adalah ilusi belaka.

Berharap pada kata-kata yang terucap tanpa makna,
Menanti kepastian yang tak kunjung datang,
Sakit hati merayap, seperti angin sepi malam,
Merobek hati yang selalu setia menanti.

Bertahun-tahun berlalu dalam kehampaan,
Bukan cinta yang mengalir, tapi kebingungan,
Takdir yang rumit, seperti labirin tak berujung,
Menyisakan luka dan rindu yang terpendam.

Namun, di dalam kepedihan ini aku belajar,
Bahwa cinta tanpa status adalah bayangan yang hilang,
Mungkin saatnya tuk melepaskan, tuk melangkah,
Membawa hati yang terluka menuju fajar yang baru.

Meski luka ini membara, kuakui bahwa ini keputusan bijak,
Merelakan cinta yang tak pernah memiliki wujud,
Kini, biarlah waktu yang menyembuhkan,
Biarlah hati ini kembali bersinar dalam cahaya kebahagiaan.

DIRGA_ZAI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun