Mohon tunggu...
Dirga N
Dirga N Mohon Tunggu... Wiraswasta - Traveller, Bali, Indonesia

Hobby jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perang Tulamben dan Perjalanan Pasek Padang Subadra di Banjar Adat Merita

10 Agustus 2021   15:20 Diperbarui: 26 Agustus 2021   16:19 3192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, Kisah Perang Tulamben inilah yang dilestarikan di Banjar Adat Merita dan dapat dilihat saat diadakan piodalan ngusaba dangsil ataupun Ngusaba Ayu dan detil kisahnya bisa disaksikan berupa simbol-simbol yang menjadi rentetan dari penyelenggaraa aci / piodal berupa Pesraman, Tari Rejang lilit, Sabungan Ayam yang menggunakan buah nanas, Presi, dan atraksi perang-perangan antara krama banjar melawan Sedahan, dimana Krama Banjar bersenjatakan nasi, tumpeng dan buah-buahan sedangkan Sedahan bersenjatakan Alu dan buah kelapa. Replika dari kapal wong perahu bisa dilihat di penataran Pura Puseh Banjar Adat Merita. Dan benda-benda berharga dari desa tulamben masih tersimpan di Pura Pasek Padang Subadra di Banjar Adat Merita berupa: Raja Purana, Keris dan Tombak.

Note: Penulis mengharapkan kritik dan masukan dari pembaca yang budiman bilamana ada kekeliruan di kolom komentar. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun