Mohon tunggu...
direra sukmasari
direra sukmasari Mohon Tunggu... -

Psuchologi '12 UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Psikoterapi Klinis

23 April 2014   22:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:17 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Intervensi dalam rangka psikologi dan khususnya psikologi klinis adalah membantu klien atau pasien menyelesaikan masalah psikologis, terutama sisi emosionalnya. Alasan penggunaan intervensi klinis didasarkan pada tiga dasar, yaitu ameliorasi, prevensi, dan pengembangan. Ameliorasi adalah menolong orang atau sistem sosial untuk menanggulangi masalah-masalah yang telah terjadi. Misalnya menangani orang yang sedang mengalami rasa cemasatau merasakan kegagalan dan kehidupannya. Prevensi meliputi usaha-usaha untuk meramalkan masalah-masalah sebelum berkembang, misalnya dalam bentuk merencanakan pembangunan suatu pusat rekreasi agar masyarakat sekitar tidak melakukan perbuatan kriminal. Pengembangan adalah usaha untuk membantu orang meningkatkan keterampilan pribadi, relasi, dan lingkungan hidupnya. Dengan pengembangan, lebih dimaksudkan meningkatkan kualitas hidup daripada menyelesaikan masalah atau mengatasi disfungsi. Kalau ada seorang yang ingin mengembangkan diri dan merasa atau melihat adanya hambatan untuk melakukannya, maka ia tidak termasuk untuk mengembangkan diri, karena usaha utamanya adalah menyingkirkan hambatan.
Psikoterapi ada;ah penanggulangan. Tidak penting bagaimana kita melakukan usaha dalam psikoterapi, tetap saja intinya adalah penanggulangan. Istilah lain yang sering digunakan ialah reedukasi, proses pertolongan, dan bimbingan; tidak sekedar pemerian atas kejadian-kejadian dalam cara penanggulangan, melainkan senantiasa dengan tujuan yang jelas, ialah menanggulangi masalah yang dihadapi klien.
Dengan cara-cara psokologis. Psikoterapi merupakan istilah generik bagi seluruh spektrum metode penanggulangan psikologis. Rentang ini mulai dari manuver yang dirancang untuk hubungan pasien-terapeut sampai cara-cara indoktrinasi untuk mengubah sistem nilai dan taktik-taktik yang diarahkan pada proses intrapsikis, sampai pembiasaan mengubah mekanisme neural. Tidak termasuk dalam psikoterapi ini adalah terapi-terapi somatik seperti obat, terapi kompulsif, pembedahan dan lain-lain yang meskipun memberikan efek terapeutik, tidak secara tegas menampilkan ciri psikoterapi.
Untuk masalah-masalah emosional. Masalah emosional yang berbeda-beda, mempengaruhi setiap fase pemfungsian manusia. Masalah itu memanifestasikan diri dalam berbagai gangguan psikis, somatis, kehidupan antar pribadi, dan komunikasi. Manifestasi sakit mental itu bersifat ganda (multiple), dan melibatkan keseluruhan kehidupan manusia. Dalam pandangan demikian tidak memadai untuk memisahkan kesukaran-kesukaran sosial dan antarpribadi dari gangguan psikis dan psikofisiologis, yang meskipun selalu berkesesuaian tetapi tidak selalu jelas.
Orang terlatih. Dalam upaya meredakan kesukarannya, manusia cenderung melibatkan dirinya dalam suatu relasi dengan teman atau otoritas. Motivasi yang melatarbelakanginya adalah simtom cacat atau realisasi di mana kebahagiaan dan produktivitas orang dirusak oleh kekuatan-kekuatan dalam yang tidak selalu mereka mengerti dan dapat kendalikan. Untuk itu tidak semua orang bisa melakukannya, sehingga akan diperlukan pelatihan yang memadai.
Dengan sengaja membangun relasi profesional. Relasi, yang merupakan inti psikoterapi, secara sengaja dirancang dan dilakukan terapis. Sifat profesional mengandung arti adanya prosedur yang baku disertai dengan tanggung jawab, meskipun tidak selalu tertulis dalam peraturan formal. Dalam hal ini kedudukan Dewan Keharmatanorganisasi profesi sangat diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun