Penerjemah berasal dari kata dasar “terjemah” yang kemudian ditambahi dengan awalan "pe" dan akhiran an. Pada dasarnya kata dasar "terjemah" itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu, “tarjamah” yang secara etimologi berarti “menetapkan suatu makna sehingga bisa memberikan penjelasan", sedangkan secara terminologi berarti “mengalihkan bahasakan suatu ucapan dari suatu bahasa ke dalam bahasa lainnya”. Singkatnya kata “tarjamah” dapat diartikan sebagai “mengalihbahasakan suatu ucapan”.
Seperti yang kita ketahui bersama, di dalam tata bahasa Indonesia, awalan "pe" memiliki fungsi yang di antaranya adalah membentuk kata dasar menjadi kata benda sehingga nantinya akan memiliki makna “orang yang melakukan berprofesi sebagai ...........”. Jadi dalam hal ini, penerjemah (dimana huruf "t" diganti "n" karena apabila sebuah awalan pe bertemu dengan huruf t, otomatis "t" haru diganti dengan "n") dapat diartikan sebagai “orang yang melakukan pengalihan bahasa sebuah pembicaraan dari suatu bahasa ke dalam bahasa lainnya”.
Namun, sebagian orang terkadang masih menggunakan masih kata "penterjemah" ketimbang "penerjemah". Mengapa demikian? Seperti misalnya ketika kita melakukan bantuan pencarian melalui fasilitas di internet, kita akan menemukan kata penerjemah dan penterjemah juga ikut ditampilkan. Pendapat yang mungkin dapat dijadikan alasan terjadinya hal ini adalah ketidaktahuan atau kesengajaan. Pada umumnya ketidak tahuan atau ketidaksengajaan diakibatkan adanya kebutuhan jasa penerjemahan bahasa. Sehingga, ketika melakukan pengumuman butuh jasa penerjemah maka secara tidak sengaja terkadang tertulis penterjemah.
Di lain pihak, kata penterjemah muncul dapat disebabkan oleh adanya unsur kesengajaan. Dimana, ketika para penyedia jasa penerjemah ini membutuhkan alamat dan kata penerjemah telah terpakai untuk situs internet yang akan dimilikinya, maka para penerjemah ini akan menggunakan kata pilihan lain, sehingga kadang-kadang salah satu kata yang digunakannya adalah kata penterjemah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H