Mohon tunggu...
Nadira Aliya
Nadira Aliya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Angkat Topi, 5 Profesi Ini Bikin Terenyuh Saat Arus Mudik

7 Juni 2018   20:22 Diperbarui: 7 Juni 2018   20:31 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petigas Keamanan (Sumber: Pixabay.com)

Setiap tahunya di penghujung Ramadan, mudik menjadi salah satu tradisi yang memang amat ditunggu-tunggu. Bagi mereka yang terbiasa tinggal jauh dari kampung halaman, tentunya pulang hanya beberapa kali dalam setahun menjadi momen berharga tersendiri. 

Barang-barang disiapkan. Pakaian dimasukkan ke dalam koper. Tak lupa berbagai macam oleh-oleh untuk mereka yang tinggal jauh dari hiruk-piruk ibukota. Selain menjalin silaturahim, mudik terkadang juga memberikan kesempatan bagi umat muslim untuk sejenak merasakan ketenangan hari Raya. 

Sadar tak sadar, cukup banyak orang yang berjasa selama perjalanan mudik. Jika saja kita perhatikan, setidaknya orang-orang ini mengorbankan waktu berharga bersama keluarga, tersebab tuntutan pekerjaan. 

1. Reporter Media 

Saya punya seorang teman yang bekerja di media. Kini ia telah menjadi seorang pembawa berita. Namun beberapa tahun silam, ia masihlah seorang reporter yang tetap bertugas selama Ramadan, tak terkecuali saat orang mulai mudik. 

Reporter (Sumber: Pixabay.com)
Reporter (Sumber: Pixabay.com)
Terbayangkan betapa sebetulnya reporter ini ingin menghabiskan waktu bersama keluarga saat lebaran, namun selesai shalat Ied, teman saya yang reporter itu malah langsung berangkat ke titik-titik pantauan mudik. 

Jika tak ada orang-orang seperti mereka yang melaporkan lalu lintas dan arus mudik, tentu sedikit sekali orang yang terbantu dengan berita jalur alternatif mudik agar lancar sampai di tujuan. 

2. Petugas Keamanan 

Saat banyak orang kota meninggalkan rumahnya, perampokan biasanya meningkat. Disinilah pentingnya petugas keamanan, mulai dari satpam hingga polisi berjaga lebih ketat dengan anggota yang tentu lebih sedikit dikarenakan cuti bersama libur panjang. 

Petigas Keamanan (Sumber: Pixabay.com)
Petigas Keamanan (Sumber: Pixabay.com)
Bayangkan jika tak ada mereka, sudah tentu penjarahan tak terkendali, rumah kosong banyak tamu tak diundang. Maka berbaik hatilah kepada para petugas keamanan di sekitar rumah ketika Anda mudik, setidaknya ucapkan terima kasih atau bawakan sedikit penganan dari daerah asal Anda saat kembali dari mudik. 

3. Dokter dan Perawat

Sakit tak mengenal waktu. Karena begitu, tentu mereka-mereka yang menangani para pasien yang sakit juga tak kenal libur ketika saat-saat mudik tiba. Saat-saat orang bersenang-senang bersama keluarga, ada mereka yang tetap tulus merawat orang-orang yang memerlukan jasanya. 

Petugas Medis (Sumber: Pixabay.com)
Petugas Medis (Sumber: Pixabay.com)
Apalagi, kecelakaan saat mudik terkadang tak bisa terhindari. Jika sudah begitu, tentu dokter dan perawatlah yang paling dicari dan harus setiap saat siaga walaupun di saat libur sekalipun. 

4.Petugas Kereta Api

Berbulan-bulan sebelum hari Raya Idul Fitri, tiket kereta api ke daerah biasanya sudah terjual habis. Yang lebih menyedihkan dari tak dapat mengunjungi kampung halaman adalah dapat berkesempatan sejenak pulang, namun setelahnya harus kembali sesegera mungkin, seperti para petugas kereta api. 

Petugas Kereta Api (Sumber: Piixabay.com)
Petugas Kereta Api (Sumber: Piixabay.com)
Bisa Anda bayangkan, misalnya seorang masinis yang rumahnya di Yogyakarta, harus mengantarkan semua penumpang dengan selamat sampai tujuan mudiknya di Kota Pelajar ini, namun setelahnya harus segera kembali mengantar penumpang kembali. Tak ada waktu bersantai bagi mereka di saat-saat mudik. 

5. Petugas SPBU

Tak ada SPBU, maka sudah bisa dipastikan perjalanan mudik banyak orang akan terhambat. Mereka-mereka yang bekerja di SPBU memang patut diacungi jempol, sebab sudah tentu dari pagi hingga malam, SPBU akan dipenuhi oleh kendaraan yang membutuhkan bahan bakar untuk sampai ke tempat mudik. 

Petugas SPBU (Sumber: Pixabay.com)
Petugas SPBU (Sumber: Pixabay.com)
Jika saja misalnya seluruh petugas SPBU di dalam satu kota diliburkan setengah hari saja di saat-saat puncak mudik, tak terbayangkan betapa panjang antrean kemacetan karena menunggu bahan bakar untuk berkendara.

Demikianlah profesi-profesi yang membutuhkan dedikasi tinggi dan seringkali tak bisa berjumpa lama dengan keluarganya di saat mudik. Tentu ketulusan mereka menjalani pekerjaannya perlu dihargai dan diapresiasi. Tak mudah merelakan waktu berkumpul bersama keluarga demi pekerjaan, namun mereka tentu paham betul, jika tak bekerja, maka banyak orang akan kesulitan. 

Jadi, masih mau mengeluh dengan kemacetan saat mudik?

Maka nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun