Mohon tunggu...
Nadira Aliya
Nadira Aliya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Angkat Topi, 5 Profesi Ini Bikin Terenyuh Saat Arus Mudik

7 Juni 2018   20:22 Diperbarui: 7 Juni 2018   20:31 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas Kereta Api (Sumber: Piixabay.com)
Petugas Kereta Api (Sumber: Piixabay.com)
Bisa Anda bayangkan, misalnya seorang masinis yang rumahnya di Yogyakarta, harus mengantarkan semua penumpang dengan selamat sampai tujuan mudiknya di Kota Pelajar ini, namun setelahnya harus segera kembali mengantar penumpang kembali. Tak ada waktu bersantai bagi mereka di saat-saat mudik. 

5. Petugas SPBU

Tak ada SPBU, maka sudah bisa dipastikan perjalanan mudik banyak orang akan terhambat. Mereka-mereka yang bekerja di SPBU memang patut diacungi jempol, sebab sudah tentu dari pagi hingga malam, SPBU akan dipenuhi oleh kendaraan yang membutuhkan bahan bakar untuk sampai ke tempat mudik. 

Petugas SPBU (Sumber: Pixabay.com)
Petugas SPBU (Sumber: Pixabay.com)
Jika saja misalnya seluruh petugas SPBU di dalam satu kota diliburkan setengah hari saja di saat-saat puncak mudik, tak terbayangkan betapa panjang antrean kemacetan karena menunggu bahan bakar untuk berkendara.

Demikianlah profesi-profesi yang membutuhkan dedikasi tinggi dan seringkali tak bisa berjumpa lama dengan keluarganya di saat mudik. Tentu ketulusan mereka menjalani pekerjaannya perlu dihargai dan diapresiasi. Tak mudah merelakan waktu berkumpul bersama keluarga demi pekerjaan, namun mereka tentu paham betul, jika tak bekerja, maka banyak orang akan kesulitan. 

Jadi, masih mau mengeluh dengan kemacetan saat mudik?

Maka nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun