Saya terbangun pukul 04.00. Setengah jam sebelum waktu Subuh. Sebetulnya alarm sudah terdengar sejak beberapa menit lalu, namun saya masih ingin 'tambahan lima menit' sebelum bangun. Sungguh tubuh saya rontok sekali hari itu.
Tapi kalau tidak bangun, saya sadar tidak akan ada waktu untuk memasak mie. Saya pun memaksa diri bangun.
Berjalan ke arah rice cooker, saya merasa ada yang aneh. Biasanya, aroma nasi yang sudah matang akan tercium lewat uap yang dikeluarkan rice cooker. Tapi kali itu kamar saya tidak berbau nasi.
Sedikit panik dan khawatir, saya membuka tutup rice cooker.
Astaghfirullahaladzim.
Saya tadi malam tidak menekan jegrekan untuk mengatur rice cooker dalam kondisi 'cook'. Baiklah. Saya ingin bernyanyi...
Membuka lemari persediaan makanan, saya mengambil mie instan yang tinggal satu-satunya itu. Lumayan lah, daripada tidak makan sama sekali, mie instan sebetulnya boleh juga untuk mengganjal perut. Ditambah bubuk cabai, saya bisa kuat puasa seharian.
Saya keluarkan mie instan dari lemari makanan.
Saya buka bungkusnya.