Mohon tunggu...
Dipuraayu
Dipuraayu Mohon Tunggu... Guru - Primary Teacher

Betapa berharganya setiap detik kehidupan. Belajar, Berkarya, Berdzikir!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna dan Tata Cara Zakat Fitrah

16 April 2024   22:14 Diperbarui: 16 April 2024   22:24 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zakat memiliki banyak makna dalam agama Islam. Secara harfiah, zakat berasal dari kata Arab yang berarti "pembersihan" atau "peningkatan." Secara agama, zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan umat Muslim. Ini merupakan kewajiban memberikan sebagian kekayaan yang telah diakumulasi kepada yang membutuhkan sebagai bentuk solidaritas sosial dan upaya mengurangi kesenjangan ekonomi.

Zakat Fitrah berasal dari masa Rasulullah Muhammad SAW. Ketika itu, Zakat Fitrah diwajibkan pada umat Muslim di Madinah pada tahun kedua Hijriyah, yaitu setelah Rasulullah pindah dari Makkah ke Madinah. Pemberlakuan Zakat Fitrah dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada umat Islam yang kurang mampu untuk merayakan hari raya Idul Fitri dengan layak, dengan memastikan bahwa mereka memiliki makanan yang cukup pada hari tersebut.

Pemberian Zakat Fitrah diatur dalam hadis-hadis yang menceritakan praktik Rasulullah dan para sahabatnya. Rasulullah SAW memberikan petunjuk mengenai jenis makanan yang harus dikeluarkan sebagai Zakat Fitrah, seperti gandum, kurma, atau makanan pokok lainnya, dan besarnya ditentukan berdasarkan jumlah tertentu dalam satuan lokal pada masa itu.

Seiring berjalannya waktu, praktik Zakat Fitrah telah menjadi tradisi yang tetap dijalankan oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai bagian dari ibadah pada bulan Ramadan. Hal ini menegaskan pentingnya solidaritas sosial dan kepedulian terhadap mereka yang kurang mampu dalam agama Islam.

Adapun tata cara zakat fitrah yang harus diikuti setiap muslim meliputi beberapa langkah sebagai berikut,

1. Menentukan Jenis Makanan yang Dikeluarkan

Zakat fitrah biasanya dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok yang lazim dikonsumsi oleh penduduk setempat, seperti beras, gandum, kurma, atau jenis makanan lainnya.

2. Menentukan Jumlah Zakat

Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan biasanya ditentukan berdasarkan berat atau volume tertentu dari jenis makanan yang dipilih, dan besarnya bisa berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

3. Waktu Pemberian

Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri, sehingga penerima zakat memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri untuk merayakan hari raya tersebut.

4. Menyalurkan Zakat

Zakat fitrah bisa disalurkan melalui lembaga-lembaga amil yang memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, atau langsung diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

5. Niat Ibadah

Penting bagi umat Muslim untuk memberikan zakat fitrah dengan niat sebagai ibadah kepada Allah SWT, bukan sekadar sebagai kewajiban sosial atau kemanusiaan.

Tata cara zakat fitrah ini bertujuan untuk memastikan bahwa zakat diberikan dengan benar sesuai dengan ajaran Islam dan bahwa mereka yang membutuhkan mendapatkan bantuan dengan tepat waktu untuk merayakan hari raya Idul Fitri dengan layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun