Mohon tunggu...
Gentala
Gentala Mohon Tunggu... Lainnya - Sedikit perihal berita dan cerita

Haloo!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bergelut dengan Drama: Relasi Antara Drama dan Cerita Manusia

21 April 2020   13:24 Diperbarui: 27 April 2020   12:48 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REFERENSI

Tulisan ini mendapat inspirasi dari Rolf Dobeli, The Art of Thinking Clearly, (London, UK: Sceptre 2019), 33-42

“A plot is also a narrative of events, the emphasis falling on causality—‘the king died and then the queen died’ is a story. ‘the king died and then the queen died of grief’ is a plot. The time-sequence is preserved, but sense of causality overshadows it.” E. M. Foster, Aspects of the Novel

“Ilmuan masih berdebat mengenai versi mana dari debat raja/ratu yang lebih mudah untuk diingat dari memori. Hasil dari satu penelitian menunjukkan arah berikut: Jika dibutuhkan usaha mental yang besar untuk mengubungkan kedua preposisi, maka mengingatnya susah. Jika dibutuhkan nol usaha mental, maka untuk mengingatnya juga susah. Namun jika dibutuhkan usaha mental tingkat menengah, maka mengingatnya justru mudah. Dengan kata lain, amnil kedua kalimat ini: “Saudara laki-laki Joey memukulinya berulang kali. 

Hari berikutnya tubuhnya dipenuhi luka-luka.” “Ibu Joey yang gila menjadi sangat marah padanya. Hari berikutnya tubuhnya dipenuhi luka-luka.” Untuk memahani pasangan kalimat kedua, anda harus membuat kesimpulan logis ekstra. Dengan melakukan pekerjaan ekstra ini anda membuat ingatan yang lebih kaya dari apa yang telah anda baca. 

Penelitian berikut menunjukkan bahwa pengakuan dan kemampuan mengingat penyebab adalah paling buruk untuk kasus-kasus yang paling berhubungan dan paling tidak berhubungan, dan paling baik untuk tingkat hubungan menengah—terj.” Janice E. Keenan et al., “The Effects of Casual Cohesion on Comprehension and Memory,” Journal of Verbal Learning and Verbal Behavior 23, no. 2 (April 1984): 115-26

Narrative imagining—story—is the fundamental instrument of thought.” Mark Turner, The Literary Mind: The Origins of Thought and Language (New York: Oxford University Press, 1998), 4

Iklan Super Bowl Google Tahun 2010, “Parisan Love,” Lihat di YouTube: https://youtu.be/nnsSUqgkDwU

The great algorithm to remember in dealing with this tendency is simple: an idea or a fact is not worth more mareky because it’s easily available to you.” Charles T. Mungerm Poor Charlie’s Almanack, expended 3rd ed. (Virginia Beach, VA: The Donning Company Publishers, 2006), 486

Kutipan hebat Antonio R. Damasio, dalam bukunya Descartes’ Error: Emotion, Reason, And The Human Brain, “Emotions and the feelings are not a luxury, they are means of communicating out states of mind to others. But they are also way of guiding our own judgments and decisions. Emotions bring the body into the loop of reason.”

Present continuosly becomes past, and by the time we take stock of it we are in another present, consumed with planning the future, which we do on the stepping-stones of past. The present is never here. We are hopelessly late for consciousness.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun