Anggaran ini dikatakan sebagai anggaran solidaritas, karena bertujuan untuk melindungi perekonomian masyarakat yang terhambat karena kebijakan ‘circuit breaker’.” ‘Circuit Breaker’ ini sangat penting, namun kami sadar bahwa hal ini menyakitkan. Ini akan mengganggu bisnis dan berdampak buruk pada pekerja. Kita harus mengambil rasa sakit jangka pendek, untuk menghindari rasa sakit yang bahkan lebih tajam nanti," Menurut Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat (6 April)
Dari total bantuan tersebut, sebanyak 4 miliar dollar Singapura akan digelontorkan guna memperkuat para pelaku bisnis mempertahankan para karyawannya, dan selebihnya anggaran tersebut akan difungsikan untuk memberikan bantuan tunai sebesar 600 dollar Singapura kepada warga Singapura yang berusia di atas 21 tahun.
“Secara total, pengeluarannya akan berjumlah hingga 1,1 miliar dollar Singapura.” Ungkap Heng.
Eksodus Para Pekerja Malaysia
Dengan adanya aturan baru yang berlaku di Singapura pada hari ini, Anggota parlemen Johor Baru Akmal Nasrullah Mohd Nasir mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan perizinan warga Malaysia di Singapura kembali ke Malaysia.
Dia menjelaskan aturan baru tersebut akan mengakibatkan warga Malaysia yang bekerja dan masih tinggal di Singapura menjadi pengangguran dan tanpa tempat tinggal.
"Oleh karena itu, saya mendesak pemerintah untuk melihat perlunya mengizinkan warga Malaysia di Singapura untuk kembali ke Malaysia," Tegas Akmal. (3 April)
Sementara itu, sekretaris Democratic Action Party/Parti Tindakan Demokratik Malaysia, Tan Hong Pin, khawatir terhadap langkah yang diambil pemerintah Singapura akan mempunyai dampak terhadap 10 ribu pekerja yang mencari nafkah di Singapura.
“Apakah pusat karantina di sekitar Johor Baru atau daerah sekitarnya mampu untuk memenuhi permintaan ratusan bahkan ribuan warga Malaysia--yang terkena dampak kebijakan terbaru Singapura-- yang berniat untuk kembali ke Malaysia? apa alternatifnya dan sudahkah pemerintah menyiapkan skenario seperti itu?,”kata Tan (3 April)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H