Di daerah pemilihan lain, Lisda Hendrajoni yang merupakan istri Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, berhasil mengalahkan petahana Endre Saiful meski dengan susah payah. Lisda dinyatakan sebagai pemenang satu satunya kursi Nasdem untuk DPR-RI di Sumatera Barat yaitu di Dapil Sumbar I.
Sementara itu untuk level level DPRD Propinsi, nama Muhammad Ikhbal putra Ali Mukhni Bupati Padang Pariaman melenggang bebas ke Gedung DPRD Propinsi Sumbar di Padang. Ikhbal, juga sukses mengalahkan petahana Darmon, S.Ag dan seorang wartawan senior Wiztyan Youtri dan Nasdini Effendi Anggota DPRD Padang Pariaman dua periode.Â
Di Dapil Sumbar V, nama Yunisra Syahiran istri Bupati Pasaman Barat Syahiran juga sukses menduduki kursi anggpta DPRD Sumbar. Catatan keberhasilan juga ditorehkan oleh Bupati Solok Gusmal yang berhasil meloloskan anaknya Rynaldo Gusmal menjadi anggota DPRD Kabupaten Solok.
Soal kegagalan, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit juga tak luput dari cerita ini. Nasrul yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat gagal mengantarkan anaknya menduduki kursi DPRD Â Kabupaten Pesisir Selatan. Danis Saputra anak Nasrul Abit yang maju dari Dapil I Pessel meliputi Kecamatan IV Jurai dan Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan dikalahkan oleh Aprinal Tanjung dengan beda suara tipis.
Nasib sama juga dialami oleh Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah. Isteri dan anak Mahyeldi yang maju melalui Partai Keadilan Sejahtera gagal melaju ke Gedung DPRD Propinsi dan DPRD Kota Padang. Hal yang sama juga dialami oleh Emmi Irdinansyah istri Bupati Tanah Datar, Irdinansyah tarmizi yang juga gagal menjadi anggota DPRD Provinsi.
Fenomena kegagalan Nasrul Abit, Mahyeldi, Muzni Zakaria serta Irdinansyah ini menjadi catatan tersendiri. Sebab, dengan bekal kekuasaan yang mereka genggam, serta dukungan infrastruktur partai dan daerah, rasanya tidaklah sulit bagi mereka untuk memenangkan anak atau isteri mereka tersebut.
Namun, berbagai penelitian terkait karakter pemilih di Sumatera Barat memang tidak dapat diabaikan. Pemilih di Sumbar adalah pemilih yang mandiri, indipenden dan tidak bisa didikte meski dengan pendekatan kekuasaan sekalipun.
Maka oleh sebab itu, terlepas dari itu semua Pileg tahun 2019 ini telah banyak memberikan pembelajaran bagi semua pihak, baik bagi yang berhasil maupun yang gagal. Ada catatan penting dalam Pileg tahun 2019 ini sebagai sebuah proses demokrasi ternyata begitu menarik bagi kepala daerah untuk mengusung keluarga  terutama anak dan istri.
Yang menjadi pertanyaan kita semua apakah motivasi menjadi anggota legislatif tersebut sudah didasari dengan niat yang tulus untuk kepentingan rakyat  lalu apakah mereka suday dimodali dengan kemampuan personal yang memadai sebagai wakil rakyat.Â
Di samping itu, bagi mereka yang terpilih apakah sudah memiliki mental dan pengetahuan yang memadai sebagai wakil rakyat dalam menjalankan fungsi-fungsi sebagai anggota DPR atau DPRD.Â
Sebab menjadi wakil rakyat hendaklah mampu memberikan manfaat dan bagi masyarakat dan daerah yang diwakilinya. Rakyat atau pemilih di daerah haruslah betul-betul bisa merasakan manfaat dari wakilnya yang terpilih tersebut. Sehingga dengan demikian saat menjadi wakil rakyat mereka bisa memberi manfaat bagi konstituennya.