Para pendukung Capres petahana (Joko Widodo dan Ma'ruf Amin) memasang tagline kampanye mereka "Orang Baik Pilih Orang Baik". Tagline atau slogan kampanye ini ditujukan dengan maksud bahwa Joko Widodo yang saat berstatus sebagai Calon Presiden dan masih menjabat sebagai Presiden adalah orang baik.Â
Saya tidak memperdebatkan kalimat itu termasuk pilihan diksi "Orang Baik" baik dari sisi yang memilih maupun yang dipilih. Sebab baik atau buruk seseorang individu sangat ditentukan oleh posisi dan cara pandang masing masing penilai.
Tagline itu kemudian sempat menjadi perbincangan hangat. Ada yang mengangguk dan menyatakan setuju, namun tak sedikit malah mungkin jauh lebih banyak yang mencibir dan mencemooh.Â
Apalagi, jika kemudian berkaca pada rangkaian peristiwa demi peristiwa yang terjadi belakangan, rasanya mendekati kebenaran bahwa kalimat "Orang Baik Pilih Orang Baik" itu kok tidak tepat dan pas disematkan.
Klaim bahwa Jokowi orang baik, tentu tidak boleh pula dibantah. Karena kodratnya setiap insan yang dihadirkan Sang Maha Pencipta ke dunia ini adalah orang baik. Jokowi dan Kiyai Ma'ruf Amin adalah duo orang baik punya pendukung setia, garis keras dan bahkan pendukung angin anginan.Â
Hal yang sama juga ada pada pasangan Prabowo Subianto, terlepas dari semua tudingan yang dilamatkan kepadanya Prabowo tentu juga diklaim oleh pendukung sebagai orang baik. Apalagi Sandiaga Uno.Â
Anak muda ini dianggap sebagai pilihan tepat Prabowo sebagai pendamping setelah "blunder" Koalisi Indonesia Maju yang memasang Yai Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi.
Kedua pasang Capres adalah dua pasang orang baik dan tentu memiliki rangkaian kebaikan demi kebaikan yang bisa dibanggakan dan dipamerkan. Namun, (kembali) jika berkaca pada rangkaian kasus hukum yang terjadi dalam beberapa pekan belakangan, rasanya kok ucapan "Orang Baik Dipilih/Didukung Orang Baik" yang disematkan kepada Jokowi tidak pas.
Puncaknya adalah kasus penangkapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Ir. Romahurmuziy yang fenomenal. Romi, politisi milienal dan diaku sebagai Ketua Umum Partai berfollower terbanyak itu dicokok Komisi Anti Rasuah (KPK) dalam sebuah operasi tangkap tangan. Saya ulangi Operasi Tangkap Tangan, bukan hasil dari pengembangan kasus yang membuat Romi ditahan KPK.
Peristiwa penangkapan Romi menjadi membesar dan dimainkan para netizen. Sebuah kolase foto di dunia maya menyebar dengan cepat yang berisikan foto foto para politisi yang berasal dari koalisi pendukung petahana.Â
Tidak usah disebutkan satu persatu nama politisi yang fotonya ada pada kolase itu, namun sepertinya mewakili semua kader partai yang ngotot mendukung petahana kembali menjabat.
Penangkapan Romi, penahanan Neneng Hasanah Yasin, serta belasan politisi lain yang selama ini berafiliasi dengan petahan amembuah slogan "Orang Baik Pilih Orang Baik" menjadi rusak dan berantakan.Â
Lebih dari itu, kasus kasus hukum yang menjerat telah membuka mata masyarakat bahwa tak semua orang baik berada di kubu pendukung petahana.
Saya juga menjadi bertanya tanya, apakah definisi sebenarnya dari "orang baik" itu. Apakah orang baik adalah mereka yang selama ini menyerang pribadi lawan karena kalah berdebat?, atau "orang baik" itu adalah mereka yang selama ini diberi kesempatan berkuasa namun tidak pernah punya kemauan menyelesaikan berbagai kasus HAM yang menjadi pekerjaan rumah rezim ke rezim" Kalau itu ukuran orang baik, sungguh kita telah jauh tersesat dalam alam berpikir.
Slogan dan tagline ini sepertinya harus direvisi Orang baik bukanlah mereka yang membiarkan kasus penyerangan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan menjadi terkatung katung tak jelas arahnya.Â
Orang baik adalah mereka yang tidak menggunakan fasilitas negara untuk mencapai tujuannya dan mengabaikan rasa dan periksa.Â
Orang baik adalah mereka yang tidak asal keunggulan serta paling hebat semuanya. Dalam defiisi sederhana, Orang baik adalah mereka yang saling menghormati, menjaga agar suka cita politik tetap terjaga dan mendidik masyarakat untuk cerdas dalam memilih. Orang baik adalah orang yang berakal sehat dan tidak menjatuhkan lawan dengan cara cara yang tidak demokratis.
Orang baik adalah mereka yang mendapatkan dan meraih kemenangan dengan cara cara yang baik. Itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H