Mohon tunggu...
Dipa wijaya
Dipa wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suka membaca tapi tak pernah bisa membaca isi hatimu

Dipaw97.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Gara-gara Corona, Pedagang Bakso Ini Sepi Pembeli

7 April 2020   19:58 Diperbarui: 7 April 2020   19:59 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus Corona yang telah terdeteksi semenjak bulan Desember 2019 kemarin telah sampai ke Indonesia. Awalnya pemerintah cuek terhadap kasus ini. Namun tibalah pengumuman kasus pertama pasien dengan kasus positif virus Corona dilakukan awal maret kemarin. Banyak masyarakat yang terkejut atas berita tersebut.

Setiap hari kasus dengan pasien positif virus Corona terus meningkat. Ini juga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Pemerintah pusat juga masing-masing pemerintah daerah merespon masalah ini dengan mengeluarkan kebijakan sekolah dan bekerja di rumah. Tempat ibadah pun tidak menerima jamaahnya.

Manfaat dari empat belas hari bekerja, belajar, dan beribadah di rumah ini ada alasannya tersendiri. Virus Corona diketahui terdeteksi setelah melewati fase selama empat belas hari sejak masuk ke dalam tubuh. Gejala-gejala seperti sesak nafas, demam, dan sakit tenggorokan akan dialami oleh orang yang menderita. Ada juga yang tanpa gejala.

Kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat dengan tagar #dirumahaja yang bertebaran di sosial media. Para selebritis sosmed membuat konten edukasi Covid-19. Kebijakan yang berlangsung selama empat belas hari sekolah dan kerja di rumah juga menimbulkan dampak tersendiri.

Salah satunya datang dari bidang perekonomian. Sabar, penjual bakso yang berjualan di Tanah Tinggi Meteorologi biasa dari pagi hari sampai siang ini merasakannya sendiri dampak dari kebijakan dan gerakan #dirumahaja.

"Ya.. agak sepi dari biasanya sih. Mungkin karena Corona atau karena tanggal tua" jawabnya Dengan sedikit bercanda

Seperti diketahui, selama bekerja, belajar, dan beribadah di rumah menahan masyarakat untuk melakukan jual beli seperti biasanya guna mengurangi kemungkinan terkena dan menularkan virus Corona karena adanya kontak dan keramaian. Karena virus ini menyebar lewat air liur atau sejenis yang berasal dari seseorang baik dengan gejala maupun tanpa.

Dampak awal dari pengumuman kasus positif virus Corona menyebabkan adanya panic buying terhadap beberapa komoditas yang penting. Mulai dari bahan-bahan pokok makanan sampai peralatan medis yang seharusnya tidak dikuasai oleh masyarakat umum seperti alcohol swab dan baju hazmat. Kenaikan harga yang meroket tinggi pun terjadi sebagai akibatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun