Namun Ali percaya, nama itu berasal dari kebiasaan warga sekitar yang kerap memalingkan wajahnya saat diajak bekerja.
"Muka itu artinya 'Wajah' dan Limus artinya 'Berpaling'. Tidak tahu persis gimana bisa itu namanya, yang jelas itu serapan dari bahasa melayu tampaknya," kata Ali menutup cerita.
Pantai Mukalimus Percontohan Pengendalian Daya Resap Air di Kepri
Kepala SNVT PJSA Sumatera IV, Handri menjelaskan, proyek pembangunan tembok penahan tanah dari air laut di Pantai Mukalimus merupakan tugas utama pihaknya sepanjang tahun 2018-2019.
Tembok dengan panjang 517 meter ini dilengkapi pula dengan pemasangan material batu sekitar 650-800 kilogram.
"Itu tugas utama kami, dan pemerintah Kabupaten Karimun juga telah berkoordinasi sebelumnya untuk pengerjaan tembok ini kepada kami," terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, di Batam.
Handri menambahkan, pembangunan tembok ini sendiri bertujuan untuk melindungi pemukiman warga sekitar pantai dari ancaman abrasi air laut. Menurutnya, hal ini juga untuk melindungi pantai dari kikisan air laut akibat abrasi.
"Program kami itu ada dua. Pertama untuk konservasi sumber daya air seperti membangun tampungan, dan kedua untuk mewujudkan pengendalian daya resap air, contohnya tembok penahan ini," jelasnya lagi.
Ia menyebut, beberapa program telah berjalan sepanjang tahun 2019. Selain tembok penahan di Pantai Mukalimus, beberapa lainnya juga telah dalam tahap penyelesaian.
Seperti, pengerjaan hal serupa di Pulau Putri, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, serta pengerjaan proyek untuk konservasi sumber daya air di bendungan Sei Gong, Kota Batam.
"Kalau di Sei Gong itu merupakan proyek strategis nasional. Ke depan, kami juga akan membangun tampungan lain seperti pembangunan embung di Setokok Batam," ungkapnya.