Mohon tunggu...
Arman Dioza
Arman Dioza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur

Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berubahnya Etika dan Norma Masyarakat karena Teknologi

2 September 2023   07:04 Diperbarui: 2 September 2023   07:09 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

15 atau 20 tahun lalu mungkin kita pernah berkirim surat dengan teman atau sanak saudara yang tinggal jauh agar tetap terjalin komunikasi, walaupun memang pada saat itu sudah ada media telepon. Tapi tidak seperti sekarang, fasilitas saat itu seperti ponsel, pulsa, kartu perdana, internet, dan lain pendukungnya belum banyak dan belum terjangkau oleh seluruh elemen masyarakat.

Kita harus mencari telepon umum, wartel atau ke kantor pos untuk menghubungi atau memberi kabar pada kerabat karena telepon genggam masih sangat jarang digunakan karena harga yang belum terjangkau oleh masyarakat.

Perubahan pesat terjadi pada teknologi pada seluruh aspek sehingga hal ini berdampak pada masyarakat dengan gaya hidup, komunikasi serta transformasi informasi. Dampak positif dan negatif dapat langsung dirasakan oleh banyak orang secara sadar atau tidak.

Nilai - nilai etika dan norma yang dipegang oleh masyarakat juga mengalami transformasi signifikan.

Mari kita kaji bagaimana perubahan ini terjadi dan mengapa penting untuk memahami dampaknya.

Etika, Norma dan Moral


Morality matters because most people, when they are genuinely honest with themselves, associate doing well in life with being a good person. Having moral character is still essential to most people's conceptions of what makes a person flourish in his or her life [4].

Moralitas penting karena kebanyakan orang, ketika mereka benar-benar jujur pada diri sendiri, mengasosiasikan keberhasilan dalam hidup dengan menjadi orang baik. Memiliki karakter moral masih penting bagi konsepsi kebanyakan orang tentang apa yang membuat seseorang berkembang dalam hidupnya [4].

Ethics in its original meaning refers to codes of behaviour or sets of values that set out what is right or wrong to do within particular contexts [2].

Etika dalam arti aslinya mengacu pada kode perilaku atau serangkaian nilai yang menetapkan apa yang benar atau salah untuk dilakukan dalam konteks tertentu [2].

Etika adalah suatu nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan pendapat lain, refleksi sistematika mengenai moral, tercermin lewat ilmu yang disebut etika. Moral membicarakan apa adanya, sementara etika membicarakan apa yang seharusnya. Moral menyatakan tentang ukuran baik dan buruk, etika menjelaskan ukuran tersebut [3].

Morals refer to human behavior where morality is the practical activity and, ethics describes the theoretical, systematic, and rational reflection upon that human behavior [1] . 

Moral mengacu pada perilaku manusia di mana moralitas adalah aktivitas praktis dan etika menggambarkan refleksi teoretis, sistematis, dan rasional atas perilaku manusia tersebut [1].

Moral values are linked to beliefs and attitudes and guide human behavior [5]. 

Nilai-nilai moral terkait dengan keyakinan dan sikap serta memandu perilaku manusia [5].

Morals, values, and ethics are strongly attached to society, spirituality and culture [6].

Moral, nilai, dan etika melekat kuat pada masyarakat, spiritualitas, dan budaya [6].

Interaksi Sosial

Dahulu, komunikasi terbatas pada tatap muka, telepon, dan surat. Kini, teknologi telah merevolusi bagaimana cara kita berkomunikasi dan berinteraksi. Dinamika interaksi sosial berubah menjadi melalui media sosial, pesan instan, dan panggilan video. Hal ini mengubah norma dan etika dalam berkomunikasi dan hadirnya tantangan baru seperti penggunaan yang berlebihan, ketergantungan, dan privasi yang terancam.

Hadirnya platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, Twitter, dan lainnya telah memungkinkan kita untuk terhubung dengan teman - teman dan orang - orang di seluruh dunia. Namun, ada juga kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain berdasarkan apa yang dibagikan oleh orang lain di platform ini, yang dapat mengarah ataupun mempengaruhi rasa kurang percaya diri atau merasa kurang tercukupi. Pernyataan kontroversial di publik melalui media sosial juga dapat langsung dilihat orang banyak dan terkadang tanpa melihat dan norma yang berlaku walau ini sebagai wujud teknologi menghargai kebebasan berbicara.

Dari hal ini etika dalam penggunaan media sosial juga menjadi penting, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Keamanan

Tantangan baru dalam perkembangan teknologi terkait keamanan dan privasi. Teknologi seperti kamera, pengenalan wajah, otentikasi sidik jari telah mengubah cara kita melihat privasi. Norma mengenai sejauh mana informasi pribadi dikumpulkan dan digunakan oleh pihak - pihak terkait aplikasi/perangkat lunak didalamnya.

Penggunaan pengenalan wajah, sidik jari dalam bidang keamanan teknologi seperti ketika membuka kunci pada perangkat ponsel atau laptop maupun perangkat lainnya, hal ini merupakan kemajuan dalam teknologi. Namun dalam penggunaannya memicu pertanyaan bagaimana cara data tersebut dikumpulkan, disimpan dan digunakan.

Pertimbangan secara etika dan hukum menjadi sangat penting untuk memastikan teknologi ini tidak disalahgunakan.

Etika Berbagi Informasi

Internet dan media sosial memungkinkan informasi menyebar dengan cepat. Namun hal ini juga telah menghadirkan masalah etika terkait berita palsu, hoaks, dan informasi yang menyesatkan. Masyarakat akhirnya dihadapkan pada tugas memilah informasi yang benar dan salah.

Dalam dunia yang terhubung secara digital, setiap orang memiliki akses untuk berkontribusi dalam berbagi informasi. Ini adalah suatu hal yang sangat positif, tapi hal ini juga membawa tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa informasi yang dibagikan adalah akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Etika dalam berbagi informasi secara online yaitu dengan melakukan verifikasi sumber informasi sebelum dibagikan dan menghindari menyebarkan berita palsu.

Gaya Hidup

Teknologi telah mengubah cara masyarakat bekerja, belajar, dan bermain. Ini telah mengubah norma seputar fleksibilitas waktu, pembelajaran jarak jauh, dan hiburan digital. Hal ini memunculkan diskusi tentang keseimbangan antara kehidupan online dan offline.

Pengenalan kerja jarak jauh dan fleksibilitas waktu telah membawa perubahan signifikan dalam budaya kerja. Namun, ini juga telah menimbulkan tantangan dalam memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Norma yang dulu mungkin mengharuskan kita untuk hadir di kantor setiap hari, sekarang mungkin telah berubah untuk mengakomodasi kerja jarak jauh dan mobilitas.

Di dunia pendidikan, teknologi telah memungkinkan pembelajaran jarak jauh dan akses ke sumber belajar yang lebih luas. Namun, hal ini memicu diskusi tentang sejauh mana pembelajaran online dapat menggantikan interaksi tatap muka antara guru dan siswa, serta interaksi sosial di sekolah yang juga penting untuk perkembangan sosial dan emosional siswa.

Kehidupan digital juga telah mengubah cara kita bersantai dan berhibur. Streaming musik dan film, bermain game online, dan konten digital lainnya telah mengubah norma tentang bagaimana kita menghabiskan waktu luang. Ini juga memunculkan pertanyaan bagaimana batas antara hiburan dan ketergantungan.

Sosial dan Kesejahteraan

Penurunan lapangan kerja akibat otomatisasi teknologi, dampak mental akibat ketergantungan pada teknologi, dan kesenjangan digital menjadi isu yang perlu diatasi. Pelatihan atau kursus untuk tenaga kerja agar memiliki keahlian dalam penggunaan teknologi agar dapat bersaing dan juga sebagai peningkatan kemampuan dalam mendukung pekerjaan.

Norma-norma yang mendukung pelatihan tenaga kerja dan pemerataan akses teknologi menjadi hal penting untuk meminimalkan dampak negatif agar tidak terjadi kecemburuan atau kesenjangan kesejahteraan karena kehilangan pekerjaan akibat adanya teknologi yang seharusnya menjadi pemacu produktivitas dalam usaha atau pekerjaan.

Kesimpulan

Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa dampak besar terhadap budaya, norma, dan etika dalam masyarakat. Perubahan ini sering kali menimbulkan tantangan baru yang perlu diatasi agar masyarakat dapat beradaptasi dengan cara yang positif. Pendidikan mengenai penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, literasi digital, dan kritis terhadap informasi juga harus ditingkatkan. Memberikan pendidikan dan meningkatkan kesadaran mengenai implikasi etika dari teknologi baru adalah langkah penting. Pendidikan ini dapat dilakukan di sekolah, tempat kerja, dan masyarakat umum untuk memahami dampak teknologi pada norma sosial dan prinsip-prinsip moral. Pemerintah dan lembaga regulasi juga perlu berkolaborasi dengan industri teknologi untuk mengembangkan regulasi yang sesuai untuk memastikan teknologi berkembang dalam batas-batas etika dan norma yang diinginkan. Melibatkan masyarakat dalam diskusi dan pengambilan keputusan mengenai perkembangan teknologi dapat membantu mewujudkan rasa kepemilikan dan memasukkan pandangan yang beragam dalam proses perubahan norma dan etika yang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Dalam keseluruhan, norma dan etika memiliki peran sentral dalam membentuk perilaku dan interaksi manusia dalam masyarakat . Perkembangan teknologi yang telah memberikan dampak besar pada etika dan norma masyarakat. Perubahan ini membutuhkan pemikiran kritis, kesadaran agar masyarakat dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan cara yang sesuai dan bertanggung jawab. Dengan mengenali perubahan etika dan norma ini, kita dapat merangkul potensi positif teknologi sambil menjaga integritas nilai-nilai kemanusiaan kita.

Daftar Pustaka

[1] Churchill, L. R. (1982). The teaching of ethics and moral values in teaching: Some contemporary confusions. The Journal of Higher Education, 53(3), 296‐306. doi: 10.2307/1981749

[2] Hutchings, K. (2018). Global ethics: An introduction. John Wiley & Sons.

[3] Luthfi, Khabib. 2018. Masyarakat Indonesia dan Tanggung Jawab Moralitas (Analisis, Teori, dan Perspektif Perkembangan Moralitas di Masyarakat). Bogor: Guepedia.

[4] Rae, S. (2018). Moral choices: An introduction to ethics.

[5] Rennie, L. (2007). Values of science portrayed in out‐of‐school contexts. In D.

[6] United Nations Educational Scientific and Cultural Organization. (1991). Values and ethics and the science and technology curriculum. Bangkok, Thailand: Asia and the Pacific Programme of Educational Innovation for Development.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun