Remaja jaman sekarang memang beda dengan remaja jaman dulu, selalu identik dengan istilah pacaran. Sampai-sampai ada yang bilang masa remaja tanpa pacaran, bagai sayur tanpa garam, monoton saja alias hambar. Tapi tunggu dulu, apa kalian tahu sebenarnya kita-kita ini sudah boleh atau belom berpacaran?
Siswa SMP sudah pasti berada dalam usia remaja, banyak perubahan yang dialami dalam usia tersebut baik fisik maupun psikis. Tak heran jika usia remaja sering dikaitkan dengan istilah pacaran, karena pada usia remaja mulai timbul perasaan ketertarikan pada lawan jenis. Pacaran sendiri dapat didefinisikan sebagai hubungan dua orang yang mempunyai kecocokan satu sama lain dengan didasari dengan perasaan cinta. Namun sangat disayangkan, karena akhir-akhir ini pacaran justru menimbulkan masalah baru bagi remaja. Padahal, sebenarnya pacaran diperbolehkan asal melakukannya dengan “sehat” dan tetap memperhatikan batas-batas normanya. Hal-hal seperti ini lah yang perlu mendapatkan perhatian, orang-orang sekitar kita sudah seharusnya dihimbau untuk setia mengingatkan kita jika kita sudah mulai mencoba menerobos batas-batas norma tersebut agar kita terhindar dari pergaulan bebas yang akhir-akhir ini marak di Indonesia.
Sebagai remaja, kita juga seharusnya lebih dapat mengendalikan diri kita agar tidak sampai masuk dalam pergaulan bebas dan menerapkan prinsip Pacaran Sehat. Pacaran Sehat adalah suatu prinsip yang perlu diterapkan dalam masa pacaran, terutama masa pacaran di usia remaja. Prinsip Pacaran Sehat diterapkan untuk menghindari akibat-akibat negatif dalam masa pacaran, seperti pergaulan bebas dan free sex, dimana pacaran bukanlah wahana kontak fisik melainkan laku, olah rasa dan batin. Pacaran di usia remaja juga seharusnya dimanfaatkan untuk proses belajar, baik akademis maupun nonakademis, dimana hal tersebut adalah hal positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H