Data jurnalisme berbeda dengan jurnalisme biasa. Salah satu yang membedakan data jurnalisme dengan jurnalisme lain adalah, di dalam jurnalisme ini, ada data yang dipakai sebagai sumber berita utama. Data ini merupakan kumpulan dari berbagai berita yang pernah ada. Tidak hanya di media cetak atau penyiaran, data jurnalisme juga bisa dilakukan di media online.
Jurnalisme data berbeda dengan jurnalisme presisi. Dalam jurnalisme presisi, jurnalis mencari sendiri data- yang akan dibuat berita. Sementara dalam jurnalisme data, jurnalis menyajikan data yang sudah ada ke dalam sebuah bentuk tulisan. Jonathan Stray mengatakan bahwa jurnalisme data adalah mengumpulkan, melaporkan, dan mengkurasi atau memilih, lalu mempublikasikan data yang sesuai dengan kepentingan publik. Sementara dalam jurnalisme presisi, jurnalis menggunakan cara-cara yang hampir sama dengan penelitian untuk mencapai data yang empiris.
Di Indonesia sendiri, kompetisi tentang jurnalisme data sudah pernah diadakan. Pada hari Sabtu, 5 Maret 2016 tepatnya, digelar acara Indonesia Data Driven Journalism 2016. Acara ini diadakan dalam rangka merayakan International Open Data Day 2016 di Gedung Krida Bhakti, Kompleks Istana Negara, Jakarta. Acara ini digelar oleh One Data Indonesia, Aliansi Jurnalis Independen Jakarta, AJI Indonesia, dan Jaringan Indonesia untuk Jurnalisme Investigasi (JARING). (Lengkapnya bisa dibaca di: http://kabar24.bisnis.com/read/20160305/15/525520/open-data-day-jurnalis-ikuti-kompetisi-jurnalisme-data).
Dalam hal ini, jurnalisme data juga berperan sebagai transparansi data ke masyarakat. Selain itu, data yang diungkap juga mampu memberitahu public bahwa isu yang terjadi tidaklah sederhana. Dengan adanya data, publik akan tahu bahwa isu yang terjadi lebih rumit dan kompleks. Dengan adanya data isu yang kompleks tersebut akan lebih mudah terungkap dan lebih mudah dipahami oleh publik. Tujuan lain adanya jurnalisme data adalah bagaimana agar jurnalis lebih peka terhadap data. Salah satu contoh jurnalisme data yang disajikan dengan menarik adalah sebagai berikut:
http://www.guardian.co.uk/world/datablog/interactive/2010/oct/23/wikileaks-iraq-deaths-map
Kita bisa melihat bagaimana prinsip jurnalisme online seperti interaktivitas juga diperhatikan di dalam berita ini. Sehingga, pembaca juga bisa melihat secara detil apa yang terjadi. Selain itu, jurnalisme data juga bisa dibuat dengan menarik seperti berita di atas. Tentunya butuh niat untuk secara detil membuat data yang spesifik dan menarik seperti berita tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H