Mohon tunggu...
Andhika Dio Refansyah Pandin
Andhika Dio Refansyah Pandin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Telkom University

Mahasiswa S1 Akuntansi Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Financial

Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa tentang Literasi Keuangan: Studi Kasus Pinjaman Online di Telkom University

15 Desember 2024   17:45 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:53 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa terlilit pinjol karena kurangnya literasi keuangan

Di era digital yang semakin maju, kemudahan akses terhadap layanan keuangan semakin nyata, termasuk bagi mahasiswa. Pinjaman online telah menjadi pilihan populer bagi banyak mahasiswa di Telkom University untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Namun, di balik kemudahan ini, tersembunyi risiko yang dapat mengancam stabilitas keuangan mahasiswa, terutama bagi mereka yang belum memiliki pemahaman mendalam tentang manajemen keuangan. Rendahnya literasi keuangan menjadi faktor utama yang menyebabkan banyak mahasiswa terjebak dalam utang yang sulit dilunasi.

Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa

Hasil survei menunjukkan bahwa 75% mahasiswa di Telkom University memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah, terutama dalam memahami aspek-aspek krusial dari layanan pinjaman online. Banyak mahasiswa hanya melihat suku bunga dalam angka nominal kecil tanpa menyadari implikasi jangka panjang, seperti akumulasi bunga tahunan yang tinggi dan biaya tambahan. Ketidaktahuan ini juga mencakup minimnya kesadaran terhadap risiko gagal bayar yang dapat menimbulkan masalah serius, seperti ancaman dari debt collector dan dampak buruk pada skor kredit mereka.

Faktor Pendorong Penggunaan Pinjaman Online

Beberapa faktor utama yang mendorong mahasiswa menggunakan pinjaman online antara lain kebutuhan mendesak, kemudahan akses, dan tekanan sosial. Pinjaman online menawarkan solusi cepat dengan proses yang mudah dan tidak memerlukan jaminan, yang membuatnya sangat menarik bagi mahasiswa. Namun, rendahnya kesadaran akan risiko jangka panjang dan kurangnya pemahaman tentang manajemen keuangan pribadi membuat mahasiswa mudah tergoda untuk menggunakan pinjaman online tanpa mempertimbangkan kemampuan mereka untuk membayar kembali.

Dampak Negatif dan Tantangan

Penggunaan pinjaman online sering kali menyebabkan masalah keuangan jangka panjang, seperti bunga tinggi, keterlambatan pembayaran, dan siklus utang yang sulit diatasi. Banyak mahasiswa terjebak dalam pola konsumtif akibat tekanan sosial, terutama melalui media sosial, yang mendorong mereka untuk memanfaatkan pinjaman online tanpa mempertimbangkan risiko keuangan. Kurangnya edukasi, transparansi dari pihak penyedia layanan, dan pengawasan regulator turut memperburuk situasi ini.

Saran untuk Meningkatkan Literasi Keuangan 

  1. Integrasi Literasi Keuangan dalam Kurikulum: 
    Telkom University dapat memasukkan materi literasi keuangan sebagai bagian dari mata kuliah atau modul pelatihan khusus yang mencakup pengelolaan anggaran, penghitungan bunga pinjaman, dan manajemen risiko finansial.

  2. Peningkatan Edukasi Melalui Seminar dan Workshop:
    Mengadakan seminar dan lokakarya rutin yang membahas pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya dana darurat, dan risiko penggunaan pinjaman online, dengan menghadirkan pakar keuangan atau praktisi industri.

  3. Pemberdayaan Lembaga Kampus:
    Telkom University dapat membentuk layanan konsultasi keuangan yang dikelola oleh tenaga ahli atau mahasiswa terlatih. Layanan ini dapat membantu mahasiswa memahami laporan keuangan pribadi, menyusun rencana anggaran, serta memberikan alternatif solusi keuangan bagi mahasiswa yang memiliki masalah utang.

  4. Pemanfaatan Teknologi Digital:
    Pihak kampus dapat mengembangkan aplikasi atau portal edukasi keuangan yang memudahkan mahasiswa memahami perencanaan keuangan melalui simulasi interaktif, kalkulator keuangan, atau kuis edukasi. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk menyebarluaskan kampanye edukasi tentang risiko pinjaman online dan tips pengelolaan keuangan pribadi.

  5. Kerja Sama dengan Lembaga Keuangan dan Pemerintah:
    Telkom University dapat bekerja sama dengan bank atau fintech resmi untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang layanan keuangan yang aman. Selain itu, lembaga keuangan ini juga dapat menyediakan program pinjaman pendidikan dengan bunga rendah atau tanpa biaya tersembunyi sebagai alternatif bagi mahasiswa yang membutuhkan pembiayaan.

  6. Dukungan Psikologis bagi Mahasiswa:
    Bagi mahasiswa yang sudah terjebak dalam masalah utang atau menghadapi tekanan finansial, kampus perlu menyediakan layanan konseling psikologis untuk membantu mereka mengatasi stres dan menemukan solusi praktis. Konseling ini bisa menjadi langkah awal dalam memulihkan stabilitas emosional mahasiswa akibat beban utang.

Tingkat literasi keuangan mahasiswa di Telkom University terkait penggunaan pinjaman online berada pada level yang mengkhawatirkan. Rendahnya literasi keuangan ini menciptakan siklus utang yang sulit dihindari dan berpotensi merusak stabilitas finansial mahasiswa di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya literasi keuangan, terutama dalam memahami risiko dari penggunaan pinjaman online. Dengan pendekatan yang komprehensif, mahasiswa dapat lebih memahami risiko pinjaman online dan mengembangkan keterampilan finansial yang berguna di masa depan.

#LITERASIMANUSIA#S1AKUNTANSI#KELOMPOK1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun