Hal tersebut menjadi kendala tersendiri baginya. Beberapa kali Thia harus menempuh perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dalam waktu yang berdekatan. Tidak hanya itu, bahkan study kuliahnya juga harus ditinggalkan sejenak demi mencapai keinginannya.
"Rasa Lelah pasti ada.. study saya juga sempat mempunyai kendala.." ungkapnya sambil mengenang masa itu. Akan tetapi kendala-kendala tersebut tidak menjadikannya mundur dari perjuangan. Berkat doa restu & dukungan penuh dari keluarga besar, kekasih & sahabat serta masyarakat Kalimantan Barat menjadi semangatnya untuk tetap maju dengan baik.
Ajang beauty pageant adalah ajang khusus bagi perempuan yang ingin menunjukkan kelebihannya, baik fisik maupun kecerdasannya. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan semakin maju dan martabatnya tidak kalah dengan laki-laki. Mengenai perempuan, Thia mempunyai pendapat sendiri dalam memahaminya.
"Perempuan bagi saya adalah campuran dari kelembutan, rasa damai & kasih juga ketangguhan. " jelasnya.
Dalam menanggapi Hari Perempuan Sedunia yang ke 100 yang diperingati pada tanggal 8 Maret 2011 yang lalu, sebagai perempuan Thia berharap agar masyarakat dunia paham dengan kedudukan perempuan dan memperlakukan dengan sebagaimana mestinya. Bagi perempuan sendiri, hendaknya bisa menjadi golongan yang tahu bagaimana bersikap dan menempatkan diri seagai pribadi yang beradab.
Namun, saat ini masih terdapat keprihatinan terhadap perempuan yang ditunjukkan melalui nasib TKW di negara luar. Banyak sekali TKW yang tidak jelas nasibnya bahkan tidak sedikit yang hilang nyawanya akibat ulah sang majikan. Menanggapai hal tersebut, wakil Kalimantan Barat dalam ajang Puteri Indonesia ini berpendapat bahwa masalah TKW adalah suatu kegagalan besar bersama bangsa Indoenesia
"Masalah TKW menurut saya adalah suatu kegagalan besar bangsa kita, bukan hanya pemerintah, namun juga masyarakat. Hal ini seharusnya tidak terjadi bila ada ketegasan dari pemerintah & kesadaran dari diri masing - masing masyarakat" tandasnya.
Akan tetapi sebagai perempuan Indonesia, ia pun juga menilai bahwa perempuan saat ini sudah banyak yang bisa menunjukkan eksistensinya di berbagai bidang. Hal yang baik ini sebaiknya terus dikembangkan sejauh tidak melampaui kodrat-kodratnya.
Sebagai seorang puteri, ia membuang jauh-jauh rasa sombong. Ia merasa, rasa sombong hanya akan merugikan dirinya sendiri. Rendah hati adalah moto hidupnya yang selama ini ia jalani. Sebagai tolak ukur dalam bersikap, rendah hati menciptakan rasa nyaman dalam berhubungan dengan orang lain.
Dengan motto ini pula, Thia tidak muluk-muluk dalam mempunyai harapan. Ia hanya berharap agar dirinya selalu bisa berusaha agarapa yang telah diberikan pada dirinya bisa berarti. (DW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H