Mohon tunggu...
DaengAso
DaengAso Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya Seorang petualang

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ketua Karang Taruna Desa Alatengae Bantah Dugaan Korupsi

2 Desember 2024   21:14 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maros -- Menanggapi pemberitaan terkait dugaan korupsi yang dialamatkan kepada Kepala Desa Alatengae, Ketua Karang Taruna Desa Alatengae, Andryawan yang akrab disapa Dionk, secara tegas membantah tudingan tersebut.  

Menurut Dionk, pemberitaan yang menyebut adanya penyalahgunaan dana pembangunan gedung BUMDes tidak berdasar dan dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap pemerintahan desa. "Kami ingin meluruskan bahwa gedung BUMDes yang dibangun tersebut saat ini digunakan secara aktif untuk mendukung berbagai kegiatan kepemudaan, program desa lainnya, serta kebutuhan masyarakat secara umum," ujar Dionk.  

Ia menjelaskan bahwa gedung BUMDes telah menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya yang melibatkan masyarakat luas. "Gedung ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kegiatan Ramadhan , hingga rapat-rapat warga yang berkaitan dengan program pembangunan desa. Jadi, manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat," tegasnya.  

Dionk juga memastikan bahwa Karang Taruna bersama perangkat desa selalu menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pelaksanaan program pembangunan. "Seluruh proses pembangunan, termasuk gedung BUMDes, dilakukan sesuai prosedur yang ada dan melibatkan masyarakat dalam pengawasannya," tambahnya.  

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terbawa arus opini yang belum terbukti kebenarannya. "Kami mendukung penuh proses hukum untuk memastikan semua berjalan adil. Namun, sangat penting untuk menjaga asas praduga tak bersalah dan tidak langsung menyimpulkan sesuatu yang belum terbukti," katanya.  

Kami sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang tidak sesuai fakta ini. Gedung BUMDes memang dibangun dari dana desa, namun penggunaannya selalu transparan dan untuk kepentingan bersama. Karang Taruna sebagai salah satu pengguna aktif gedung tersebut dapat menjadi saksi

Dionk juga menegaskan bahwa keberadaan gedung BUMDes tidak hanya menjadi simbol pembangunan fisik desa, tetapi juga pusat kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat. "Gedung ini bukan hanya untuk pemuda, tetapi juga dipakai oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan lainnya, seperti musyawarah desa, pelatihan, hingga acara keagamaan," jelasnya.  

Sebagai Ketua Karang Taruna, Dionk menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak untuk mendukung upaya pembangunan desa secara positif. "Kita harus menjaga persatuan dan fokus pada hal-hal yang membawa manfaat besar bagi kemajuan Desa Alatengae," pungkasnya.  

Dengan demikian, Karang Taruna bersama masyarakat berharap isu ini tidak mengaburkan fakta bahwa gedung BUMDes telah memberikan dampak positif yang nyata bagi warga desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun