Pada hari Kamis, 6 Agustus 2020, menjelang azan Magrib, surat keterangan telah sembuh dari Covid-19 sampai di tangan saya. Itu artinya saya segera dapat menghirup udara bebas. Pasti rasanya seperti baru keluar dari “penjara”, ungkap saya dalam hati.
Berbekal surat tersebut saya dapat meninggalkan Wisma Atlet Kemayoran. Namun, sebelum saya meninggalkan Wisma Atlet, ners yang merawat saya kembali mengingatkan agar saya melakukan isolasi secara mandiri di rumah selama 14 hari lamanya sebelum melakukan aktivitas seperti sedia kala.
“Ingat ya bapak setelah keluar dari Wisma Atlet jangan lupa melakukan isolasi mandiri di rumah untuk meningkatkan imunitas tubuh bapak. Jika dalam masa isolasi, bapak mengalami keluhan atau gejala, segera hubungi kami disini atau datang ke puskesmas terdekat,” tegas ners.
Himbauan ners tersebut senada dengan anjuran dokter Dedi yang merawat saya selama berada di Wisma Atlet. Dokter Dedi mengingatkan bahwa meskipun saya sudah dinyatakan sembuh, namun saya tetap disarankan untuk melanjutkan isolasi secara mandiri di rumah.
Setelah menyampaikan salam perpisahan dengan ners dan beberapa rekan seperjuangan sesama penghuni lantai 18 tower 7, saya pun bergegas keluar dari Wisma Atlet.
Sebelum benar-benar keluar dari Wisma Atlet, setiap pasien yang sudah dinyatakan sembuh harus melapor sebanyak dua kali di pos pemeriksaan yang dijaga sangat ketat oleh anggota TNI dan Polisi.
Pengalaman saya, di pos pertama, saya harus menulis identitas diri, tanggal masuk dan tanggal keluar dari Wisma Atlet pada buku yang sudah disediakan. Setelah itu, saya harus menuju pos kedua, yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari pos pertama, untuk menyerahkan surat keterangan sembuh.
Di pos kedua, petugas jaga akan mengecek surat keterangan sembuh tersebut. Jika sudah okay, mereka akan mempersilahkan pasien untuk segera meninggalkan Wisma Atlet.
Guys, setelah dipersilahkan keluar dari kawasan Wisma Atlet, saya pun bergegas membuka aplikasi gojek untuk memesan kendaraan yang akan mengantarkan saya menuju tempat isolasi. Selama menjalani masa karantina mandiri, saya memilih tinggal sendirian daripada bergabung dengan kedua orang tua saya.
Hal ini dikarenakan kedua orang tua saya mempunyai riwayat penyakit bawaan (komorbid). Saya khawatir jika tinggal dengan mereka, saya (mungkin) akan membahayakan Kesehatan mereka, meskipun saya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.