Kalau mengacu kepada ketentuan dari ketua tim riset uji klinis vaksin Covid-19 berarti paling cepat pada awal bulan Januari 2021 tim baru dapat menyimpulkan apakah vaksin Sinovac dari China dapat digunakan atau tidak sebagai vaksin untuk memulihkan masyarakat Indonesia dari penyebaran virus Covid-19. Â
Penggunaan vaksin sebagai alat pencegahan suatu penyakit tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa untuk mengetahui efektivitas vaksin Sinovac dari China harus menunggu selesainya uji klinis.
"Kita harus menunggu uji klinis yang di Indonesia apakah dia bisa membangunkan antibodi kemudian bisa melindungi orang Indonesia dan apakah cukup aman. Itu yang mau dibuktikan untuk saat ini," kata Amin seperti dikutip dari Health Liputan6.com, Selasa (21/7/2020).
Negara lain juga masih menguji vaksin Sinovac
Selain Indonesia, terdapat negara lain yang akan melakukan uji coba terhadap vaksin virus corona dari Sinovac. Bangladesh dan Brasil merupakan negara yang juga sedang menguji vaksin Sinovac tersebut. Sama seperti Indonesia, Bangladesh pun akan melakukan uji klinis tahap ketiga vaksin asal China tersebut.
Namun berbeda dengan Indonesia yang nampak sangat terburu-buru melakukan uji klinis fase ketiga kepada manusia, Bangladesh sampai saat ini belum melakukannya, meskipun The Bangladesh Medical Research Council (Dewan Riset Medis Bangladesh) telah menyetujui uji coba vaksin Covid-19 asal China tersebut.
“Mereka (China) ingin melakukan uji coba terhadap sekitar 4.500 orang di negara kami, tetapi kami harus menanyakan apakah mereka telah melakukan uji coba di negara mereka. Kami perlu melihat hasil dalam uji klinis yang dilakukan di sana. Kami tidak dapat memprediksi pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Kami tidak ingin membahayakan orang-orang kami. Mungkin, kami akan menyetujui uji klinis setelah kami mendapatkan hasil dari negara lain, " tutur Khurshid Alam, Direktur irektorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Bangladesh, seperti dikutip dari bdnews 24.com, Rabu (12/8/2020).
Di Brazil, setelah disetujui oleh Brazilian Regulatory Agency Anvisa pada tanggal 3 Juli 2020, uji klinis fase III vaksin Covid-19 Sinovac telah dimulai. Dalam uji klinis ini, pihak Sinovac bekerja sama dengan Instituto Butantan sebuh lembaga riset di Sao Paulo, Brazil. Sebanyak 9.000 relawan dari enam negara bagian negara itu terlibat sebagai peserta uji klinis fase ketiga tersebut, seperti dikutip dari Reuters.com, Sabtu (4/7/2020).Â
Meskipun uji klinis telah dilakukan di Brazil namun menurut Gubernur Sao Paolo Joaa Doria, vaksin Sinovac baru dapat didistribusikan pada bulan Juni 2021, itupun dengan catatan hasil uji klinis telah dapat menyimpulkan bahwa vaksin tersebut dapat mencegah penularan virus Covid-19.
Perlu izin WHO untuk memakai sebuah vaksin
Perlu diketahui bahwa otoritas yang berwenang meloloskan suatu vaksin untuk dipergunakan secara global adalah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Meskipun uji klinis fase ketiga sukses dilakukan, namun jika tidak mendapatkan rekomendasi dari WHO, maka vaksin yang telah diujicobakan tersebut tidak dapat digunakan secara global. WHO sendiri sudah menyatakan bahwa penggunaan pertama vaksin Covid-19 belum bisa digunakan hingga awal 2021.