Mohon tunggu...
Dionisius Yuan Stefanus
Dionisius Yuan Stefanus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Seorang mahasiswa program studi ilmu komunikasi yang tertarik dalam bidang kepenulisan dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kompleksitas Teknologi AI dalam Pusaran Jurnalisme Masa Depan Indonesia

23 Oktober 2023   21:17 Diperbarui: 23 Oktober 2023   21:40 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI sebagai Masa Depan Jurnalisme Indonesia. Sumber: Pribadi

Indonesia sudah memasuki era yang informasi beritanya menyebar dengan cepat dan dalam jumlah banyak melalui internet. Hal ini menjadi suatu era yang membuktikan bahwa media jurnalis telah hadir bagi masyarakat di mana pun dan kapan pun masyarakat berada. Sehingga masyarakat bisa dengan mudah dan nyaman membaca berita yang sudah disebar di internet. Hal ini menjadi suatu hal positif bagi dunia jurnalisme di Indonesia. 

Namun, hal yang akan menjadi tantangan ke depan adalah teknologi kecerdasan buatan atau bisa disebut dengan Artificial Intelligence (AI). Kemungkinan besar, teknologi tersebut akan semakin menonjol di ruang redaksi dari tiap perusahaan media yang ada. Namun, hal ini menimbulkan banyak kompleksitas dalam dunia jurnalisme di Indonesia. Banyak pro dan kontra dalam hadirnya teknologi ini di dunia jurnalisme. Sebelum membahas lebih dalam, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu teknologi kecerdasan buatan.

Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dan Awal Mulanya 

Artificial Intelligence atau yang sering disebut dengan kecerdasan buatan merupakan sebuah alat yang dalam proses kerjanya berarti membuat, atau mempersiapkan, mesin seperti komputer agar memiliki sebuah intelligence atau kecerdasan berdasarkan perilaku manusia. Artificial Intelligence pada dasarnya bertujuan untuk membuat komputer melaksanakan suatu perintah, yang dapat dilakukan oleh manusia (Turban, 1995. h. 442).

Mudahnya, AI merupakan kumpulan komponen teknologi yang mengumpulkan, memproses, dan bertindak berdasarkan data dengan cara yang mensimulasikan kecerdasan manusia. Hal inilah yang memunculkan banyaknya situs yang melayani program AI. 

Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi elemen penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, dan jurnalisme bukanlah pengecualian. Dalam berita dan liputan berita yang semakin berkembang pesat, AI telah muncul sebagai alat yang sangat berguna dalam mengotomatiskan beberapa proses jurnalisme. Meskipun konsep AI mungkin terdengar futuristik, sejarahnya sebenarnya telah ada selama beberapa dekade.

AI mulai memasuki dunia jurnalisme pada awal tahun 2000-an, ketika berbagai organisasi berita mulai menggunakannya untuk memfilter dan mengelompokkan berita. Namun, kemajuan dalam teknologi AI, terutama dalam pengolahan bahasa alami dan analisis data, telah mengubah wajah jurnalisme, menghadirkan era baru yang menarik di Indonesia. Lantas bagaimana pelaksanaan AI dalam Jurnalisme di Indonesia?

Sumber: Saluran Youtube TVOne Indonesia
Sumber: Saluran Youtube TVOne Indonesia

Tantangan Jurnalisme Masa Depan Indonesia

Indonesia, dengan beragam budaya, bahasa, dan geografi, menghadirkan serangkaian tantangan unik bagi jurnalisme. Namun, AI menawarkan secercah harapan untuk mengatasi rintangan tersebut. Outlet berita di Indonesia sudah mulai mengadopsi alat berbasis AI untuk berbagai tugas, seperti pembuatan konten, penerjemahan, dan analisis audiens. Alat-alat ini dapat meningkatkan efisiensi dan memungkinkan jurnalis untuk fokus pada pemberitaan 

Penggunaan AI dalam jurnalisme di Indonesia telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Media berita utama telah memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Penggunaan AI dalam jurnalisme melibatkan berbagai aspek, seperti penulisan berita, penggalian data, dan bahkan analisis sentimen.

Meskipun teknologi AI membawa banyak manfaat, penggunaannya dalam jurnalisme juga menghadirkan sejumlah tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah etika penggunaan AI dalam jurnalisme. Pemilihan dan penggunaan data oleh AI dapat memunculkan pertanyaan tentang privasi dan keadilan.

Selain itu, kesalahan AI juga menjadi isu serius. Meskipun AI telah menjadi lebih canggih, itu tetap alat yang sangat tergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya. Jika data tersebut bias atau tidak representatif, maka hasil yang dihasilkan oleh AI juga bisa menjadi bias. Jadi, penting bagi jurnalis dan pengembang AI untuk bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara etis dan akurat.

Dengan perkembangan teknologi AI, jurnalisme masa depan Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah persaingan dengan platform berita online yang mengandalkan algoritma AI untuk menyesuaikan berita dengan preferensi individu pembaca. Hal ini dapat mengakibatkan "gelembung informasi," di mana pembaca hanya terpapar pada sudut pandang dan pandangan yang sejalan dengan keyakinan mereka sendiri.

Jurnalisme yang tergantung pada AI juga menghadapi ancaman terhadap pekerjaan jurnalis konvensional. Seiring dengan otomatisasi penulisan berita, ada kekhawatiran bahwa pekerjaan jurnalis manusia akan semakin berkurang. Namun, ini juga menciptakan peluang untuk jurnalis untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam analisis, investigasi, dan penyajian cerita yang lebih mendalam. Namun, ada tantangan yang lebih mendalam. 

Saat redaksi mengumpulkan data dalam jumlah besar untuk meningkatkan personalisasi yang didukung AI, masalah keamanan data dan privasi menjadi yang terdepan. Memastikan perlindungan data pengguna dan mematuhi peraturan privasi sangatlah penting, karena pelanggaran dapat mengakibatkan kerusakan signifikan terhadap reputasi organisasi berita. Bocornya data menjadi tantangan ke depannya. Hal ini dikarenakan AI dapat mengambil narasi-narasi artikel yang pernah dibuat dan diolah kembali menjadi apa yang diinginkan oleh jurnalis. Tak hanya itu, kemungkinan besar data privasi akan diambil berdasarkan seringnya dan banyaknya penggunaan AI itu sendiri.

Sudah Siapkah Para Jurnalis Indonesia?

Seiring dengan perkembangan teknologi AI dalam jurnalisme, jurnalis Indonesia dihadapkan pada kebutuhan untuk terus belajar dan beradaptasi. Mereka harus memiliki pemahaman yang kuat tentang cara kerja AI, etika dalam penggunaannya, dan bagaimana menggabungkan teknologi ini dalam pekerjaan mereka. Jurnalis dituntut untuk lebih bisa menguasai hampir di semua lini. Kini, tak hanya dari keterampilan menulis saja, melainkan mereka dituntut untuk bisa menguasai multimedia dan ditambah teknologi-teknologi baru yang salah satunya bernama AI. Maka dari itu, sebaiknya diadakan program pelatihan yang komprehensif agar para jurnalis bisa terbekali dengan hal-hal yang dibutuhkan di atas.

Integrasi teknologi AI ke dalam ekosistem jurnalisme Indonesia menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meningkatkan produksi berita, meningkatkan aksesibilitas, dan meningkatkan pengalaman pengguna. Namun, kemajuan ini disertai dengan serangkaian tantangan kompleks yang harus diatasi untuk memastikan penggunaan AI dalam jurnalisme secara bertanggung jawab dan etis. 

Mencapai keseimbangan yang tepat antara otomatisasi dan penilaian manusia, mengatasi bias, dan memastikan keamanan data akan menjadi hal yang sangat penting dalam menavigasi kompleksitas teknologi AI dalam pusaran jurnalisme masa depan di Indonesia. Seiring dengan terus berkembangnya AI, jurnalis Indonesia harus tetap waspada dan proaktif dalam menegakkan integritas jurnalisme di era digital.

Daftar Pustaka

Turban, Efraim. (1995). Decision support systems and expert system. (4th ed.). Prentice-Hall International, Inc. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun