Mohon tunggu...
Dionisius Yuan Stefanus
Dionisius Yuan Stefanus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Seorang mahasiswa program studi ilmu komunikasi yang tertarik dalam bidang kepenulisan dan politik.

Selanjutnya

Tutup

New World

Visual Interaktif Kompas dalam Perkembangan Jurnalisme Multimedia di Indonesia

8 Oktober 2023   08:42 Diperbarui: 23 Oktober 2023   21:36 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KCM tidak lagi hanya menampilkan replika berita-berita harian Kompas. Halaman utamanya menampilkan berita-berita update dari sejumlah rubrik. KCM juga menyajikan breaking news manakala ada kejadian-kejadian penting yang harus segera diproduksi beritanya dan dipublikasikan. 

Setelah itu, tahun 2008 terjadilah perombakan besar untuk mempersiapkan Kompas Gramedia Grup dalam jurnalisme multimedia. Kompas ingin menghadirkan sajian berita tidak hanya versi cetaknya saja melainkan versi daring yang juga menggabungkan foto, video, infografis, dan masih banyak lagi. 

Hal ini diperkuat oleh apa yang dikatakan oleh Jakoeb Oetama pada tahun 2010 di ulang tahun ke-45 Harian Kompas dengan judul "Merajut Nusantara Menghadirkan Indonesia". Ketika di acara tersebut, Jakob Oetama juga menuntut Kompas untuk hadir dalam segala bentuk wahana (kertas, komputer, televisi, smartphone, dan masih banyak lagi). Hal ini menunjukkan keseriusan Kompas untuk dapat hadir dalam segala lini perangkat yang bisa diakses oleh para pembaca. 

"Perilaku yang begitu dinamis dalam cara orang memperoleh informasi mendorong Kompas melakukan "revolusi" internal. Karena itu, sejak awal tahun 2010-sesuai tema korporat "Membawa KG ke Dunia Digital"-Kompas menerapkan kebijakan 3M (triple M) multichannel, multiplatform, dan multimedia. Singkatnya, konten Kompas harus bisa dibaca melalui segala wahana (kertas, komputer, televisi, mobile phone, dan lain-lain). Bentuk konten yang akan di-deliver ke berbagai jenis media tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga grafis, video, atau gabungan dari semuanya."

(Jakob Oetama, 2010)

Setelah itu, mulai bermunculan konten-konten multimedia kreatif di Kompas. Hal ini sesuai dengan misi Kompas Gramedia yang ingin membawa Kompas ke dunia digital dengan menerapkan kebijakan 3M. Kompas Gramedia tidak hanya bisa diakses di mana saja, tapi harus bisa dari segala perangkat dan harus mulai beralih ke multimedia. 

Visual Interaktif Kompas adalah salah satu bentuk keseriusan Kompas Gramedia dalam dunia multimedia. Hal ini merupakan inovasi baru dalam dunia jurnalisme dan dipercaya dapat menarik minat para pembaca juga bisa meningkatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia. 

Sampai sekarang, Kompas Gramedia Grup berkomitmen untuk terus mengadopsi teknologi digital pada setiap proses bisnis yang dijalani untuk memberikan new sharing experience bagi siapa saja yang berinteraksi dengan Kompas. Harapannya, pembaca mendapatkan pengalaman yang lebih dari sekadar membaca.

Daftar Pustaka

Utami, P. (2017). Data Journalist, A Hope for Indonesia's Quality Journalism in the Digital Era?. Universitas Monash, Australia. 

Visual Interaktif Kompas, 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun