Mohon tunggu...
dionisius sapto
dionisius sapto Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar sampai dengan SMA di Salatiga.Lulus dari jurusan Arsitektur UGM,Jogjakarta tahun 1994. Bekerja pada berbagai jenis usaha, kontraktor, konsultan arsitektur dan industri baja. Menulis sejak SD, kebanyakan puisi dan dimuat di media cetak BOBO,Bernas Jogja, Kartika Semarang, Suara Pembaharuan,Sinar Harapan, Majalah Hidup,Batam Pos. Sebuah tulisan mengenai kota pernah dimuat di KOMPAS. Tulisan puisi ditayangkan di www.sajaksajakduka.blogspot.com dan aktif sebagai kontributor puisi di Kumandang Sastra Semarang. Sekarang tinggal di Batam, sebagai seorang General Manager di sebuah perusahaan bahan bangunan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Ophelia

11 Februari 2015   15:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan terperangkap dalam birahi pucuk pucuk kekuasaan

Bisa apakah aku anak gadis jelita berambut merah menekur diri

Dalam kegamangan terlalu

Aku Ophelia gadis belia yang terkoyak sudah karena jelitaku

Menatap nanar masa depan tertunduk habis dirajam mata indah ratu Gertrude

Geram ratu kutahu mendidih darahnya sontak tahu aku telah dicumbu sang raja

Menikahlah dengan anakku, titah ratu padaku dalam rinai salju muram

Anakku Hamlet akan menjadi suami yang baik bagimu, Ophelia

Hamlet!

Darah muda yang menderas dalam tubuh satria

Bermata elang dan bercakar singa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun