Mohon tunggu...
Dionisius Archibald Yudhistira
Dionisius Archibald Yudhistira Mohon Tunggu... Lainnya - Bola Mania

Saya ingin menulis topik tentang sepak bola yg berkaitan dengan Indonesia dan turnamen sepak bola antar negara serta topik sepak bola lainnya. termasuk futsal.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prediksi Piala Dunia Qatar 2022 Grup C

7 April 2022   18:44 Diperbarui: 23 April 2022   10:14 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Getty Images

Setelah membahas 2 grup, sekarang kita membahas Grup C yang memiliki sejarah cukup menarik di Piala Dunia. Di Grup C, Argentina, Meksiko, dan Polandia belum pernah menghadapi Arab Saudi di Piala Dunia sebelumnya. Namun, Argentina, Meksiko, dan Polandia sudah pernah slaing bertemu. Berikut prediksi mengenai Grup C Piala Dunia Qatar 2022;

Argentina mulai melakukan regenerasi skuad usai hancur lebur di Piala Dunia Rusia 2018 dengan hanya sampai 16 besar setelah kalah secara dramatis oleh Prancis. Komposisi skuad Argentina saat ini diisi wajah wajah baru seperti Leandro Paredes, Rodrigo de Paul, Emiliano Martinez, Julian Alvarez, Gonzalo Montiel, Nicolas Gonzales, Juan Foyth dengan pemain berpengalaman seperti Leo Messi, Nicolas Otamendi, Nicolas Tagliafico, Giovani Lo Celso, Franco Armani, Angel di Maria. 

Komposisi skuad Argentina sekarang, perbedaan kualitas di lini belakang dan tengah terlalu jomplang dengan lini depan.  Dengan skuad sekarang, Argentina meraih prestasi yang stabil dengan meraih peringkat ketiga Copa America Brasil 2019 usai mengalahkan Cile serta meraih gelar Copa America 2021 dengan mengalahkan rival abadi, Brasil. 

Pada kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol, Argentina berada di bawah Brasil dengan tidak terkalahkan di 17 pertandingan ( karena adanya 1 partai tunda lawan Brasil) dan Argentina telah menjalani 31 partai tak terkalahkan sejak kalaha dari Brasil di semifinal Copa America 2019. Rekor tak terkalahkan tersebut juga menyamai rekor mereka sebelumnya pada rentang tahun 1991- 1993 di era Alfio Basile. 

Pelatih Lionel Scalonil adalah pelatih yang berhasil menyamai rekor tersebut dan jadi pelatih yang berhasil mengakhiri puasa gelar selama 28 tahun.

Meksiko yang diajang Piala Dunia selalu mengkolaborasikan pemain berpengalaman dengan pemain baru. Di skuad yang sekarang juga sama dengan sekarang berisikan pemain berpengalaman seperti Guilermo Ochoa, Hector Moreno, Raul Jimenez,Hector Herrera dengan pemain baru seperti Diego Lainez, Cesar Montes, Uriel Antuna ditambah pemain naturalisasi Rogelio Funes Mori. 

Melihat kiprah Meksiko setalah Piala Dunia 2018 tidak terlalu stabil. Itu bisa tercermin dari hasil di ajang Piala Emas Concacaf, dimana mereka juara di edisi 2019, namun jadi runner-up di edisi 2021 dan begitu juga di ajang Concacaf Nations League 2019-21 dimana mereka juga jadi runner-up setalah dikalahkan Amerika Serikat. 

Di kualifikasi Piala Dunia Zona Concacaf dimana mereka sempat tidak terkalahkan, namun kalah dua kali lawan Kanada dan Amerika Serikat, setelah merak sulit meraih kemenangan. 

Beruntung di 4 laga sisa merka berhasil memenangkan semua pertandiangan dan lolos ke Piala Dunia Qatar 2022 dengan status runner-up dibawah Kanada yang memiliki poin sama, anamun kalah selisih gol. Menariknya, kini Meksiko dilatih oleh mantan pelatih timnas Argentina, yaitu Gerardo Martino bisa menjadi salah satu keuntungan buat Meksiko untuk menghadapi Argentina.

Polandia yang ingin berusaha menebus dari kegagalan lolos dari pada edisi Piala Dunia 2018. Namun untuk mewujudkan keinginan tersebut, Polandia belum menunjukan performa yang bagus pada even yang mereka ikuti usia Piala Dunia 2018. 

Seperti diajang UEFA Nations League 2018-19 mereka berada posisi dasr klasemen dibawah Portugal dan Italia dan juga Kembali tidak lolos grup UEFA Nations Legaue 2020-21 kalah bersaing dengan Italia dan Belanda. Di Euro 2020, Polanda hanya menjadi juru kunci dibawah Swedia, Spanyol, dan Slovakia. 

Polandia berhaisl lolos ke Piala Dunia secara beruntun (menayamai pencapaian lolos ke Piala Dunia Jepang- Korea 2002 dan Jerman 2006) setelah mengalahkan Swedia dibabak play-off menagalahkan Swedia dengan skor 2- 0. 

Pada babak plaoff sendiri merka lolos otomatis ke final Path B Play-off Zona Eropa setelah Rusia didiskualifikasi dari Piala Dunia 2022 imba sdari invansi mereka ke Ukraina. Untuk skuad Polandia, mayoritas mereka mengandalkan pemain berpengalaman seperti Robert Lewandowski, Lukasz Fabianski, Maciej Rybus, Arkadiusz Milik, Piotr Zielinski.

Arab Saudi juga bernasib sama seperti Polandia yang akhirnya lolos ke Piala Dunia secara beruntun (lolos ke Piala Dunia Rusia 2018 dan Qatar 2022). Arab Saudi sendiri juga secara performa juga tidak bisa ditebak. 

Pada Piala Asia UEA 2019, mereka hanya sampai 16 besar setelah kalah dari Jepang. Namun di kualifikasi performa Arab Saudi stabil dengan menjadi juara grup D Puataran Kedua Zona Asia dan juga menjadi juara grup B mengungguli Korea Selatan. Tapi, di ajnag Piala Arab FIFA 2021 yang juga diselenggarakan di Qatar, meraka gagal lolos grup dengan menempati posisi ketiga Grup C dibawah Maroko dan Yordania. 

Skuad Arab Saudi sendiri berisikan pemain- pemain berpengalaman seperti Salman Al-Farj, Mohammed Al- Owais, Fhad Al- Muwallad, Salem Al- Dawsari. Arab Saudi sendiri dilatih oleh pelatih asal Prancis yang melalang buana di benua Afrika, yaitu Herve Renard.

Melihat kondisi di Grup C, dimana Argentina berusaha mengejar tricampeon del mundo, Meksiko yang ingin mencapai perempat final Piala Dunia sejak edisi Meksiko 1986, Polandia yang ingin lolos dari grup dan mengulang kejayaan era 1970-an sampai awal 1980-an, dan Arab Saudi yang ingin lolos ke fase 16 besar serta motivasi tinggi karena bermain di negara dunia Arab. 

Untuk yang lolos ke fase 16 besar Argentina dan Meksiko, karena Argentina dengan materi pemain yang mulai merata di setiap lini serta para rival relative bisa dilewati oleh Argentina dan Meksiko yang selalu bermain meyakinkan di penyiishan grup dan selallu lolos dari edisi Meksiko 1986. Sementara Polandia yang cenederung hanya mengandalkan Lewandowski serta Arab Saudi yang secara mental belum begitu kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun